Komite Olimpiade Indonesia Bakal Lanjutkan Permintaan Presiden Jokowi

Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari dan Anindya Bakrie
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Sport – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pernah meminta kepada Komite Olimpiade Indonesia (NOC) untuk membawa ajang-ajang olahraga internasional ke Indonesia. Permintaan itu yang terus diupayakan terwujud.

Indonesia Pingpong League 2024 Sukses Digelar, Onic Sport dan Arwana Jaya Cetak Sejarah

Akan tetapi, di tengah upaya NOC Indonesia mewujudkannya, ada preseden yang mengadang, yakni batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari menegaskan, preseden seperti ini tak boleh terulang.

Baginya, olahraga harus lepas dari politik dan diskriminasi. Dibatalkannya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 karena ada penolakan dari sejumlah organisasi masyarakat, partai politik, dan kepala daerah atas keikutsertaan Israel tak boleh terjadi lagi.

Indonesia Pingpong League 2024 Masuki Babak Grand Final, Aura Kebangkitan Tenis Meja Makin Nyata

Anindya Bakrie dan Raja Sapta Oktohari

Photo :
  • VIVA/Riki Ilham Rafles

"Kami dari Komite Olimpiade Indonesia masih menggunakan baju hitam-hitam nih. Ini bentuk dari rasa duka terhadap preseden negatif yang terjadi di cabang olahraga sepakbola. Ini tidak boleh terjadi lagi. Olahraga harus bebas dari politik, olahraga harus bebas dari diskriminasi," kata Oktohari.

Pecatur Berusia 7 Tahun Zach Alexander Tjong Harumkan Nama Indonesia di Kancah Asia

"Tantangan-tantangan itu harus dicari solusinya. Mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi karena PSSI, merupakan salah satu cabor yang ada di bawah Komite Olimpiade Indonesia. Jadi ini jangan sampai berulang. Kita harus cari solusinya seperti apa," imbuhnya.

Oktohari mengungkapkan permintaan Jokowi untuk membawa ajang internasional ke Indonesia karena beberapa alasan. Di antaranya adalah mendorong prestasi olahraga Indonesia dan ekonomi.

Anindya Bakrie dan Raja Sapta Oktohari

Photo :
  • VIVA/Riki Ilham Rafles

"Saya mendapat perintah langsung dari Presiden Joko Widodo di tahun 2019 saat pelepasan atlet menuju SEA Games Filipina. Beliau mengatakan lebih baik event-event olahraga dunia dibawa ke Indonesia karena akan mendorong prestasi olahraga dan ekonomi kita lebih cepat. Itu dasarnya," tuturnya.

Itulah sebabnya, Oktohari menganggap dibatalkannya status tuan rumah Indonesia oleh FIFA menjadi pukulan telak. Guna mengantisipasi hal seperti itu terulang, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar pertemuan dengan pengurus olahraga di Indonesia.

"Tentu apa yang terjadi di Piala Dunia U-20 kemarin, pukulan yang sangat luar biasa. Kami rencananya akan segera akan duduk bareng dengan seluruh stake holder, supaya menyikapi kejadian seperti ini tak terulang," ujar Oktohari.

Oktohari juga menegaskan, pihaknya tak lantas patah semangat untuk bisa mewujudkan permintaan Presiden Jokowi setelah adanya pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

"Jangan karena satu bendera negara lain, itu bendera Merah Putih kita tak bisa berkibar di mana-mana. Karena NOC Indonesia selalu semangatnya adalah mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan mengibarkan bendera Merah Putih di seluruh ajang internasional."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya