CdM SEA Games 2023 Jelaskan Potensi Indonesia Kehilangan 39 Medali Emas
- Dok. Komite Olimpiade Indonesia
VIVA Sport – Kontingen Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja berpotensi kehilangan 39 medali emas. Chef de Mission (CdM) Indonesia, Lexyndo Hakim memberi penjelasan mengenai hal tersebut.
Lexyndo menekankan hal ini karena sejak awal dia ingin transparan mengenai data prestasi atlet Indonesia. Sebuah komitmen yang dia utarakan sejak dipercaya untuk menjadi CdM Indonesia.
"Seperti yang saya sampaikan waktu diumumkan jadi CdM oleh Ketua Umum NOC, saya akan transparan soal data prestasi atlet. Sekarang saya beberkan kenapa kita potensi kehilangan 39 medali emas di SEA Games Kamboja nanti," kata Lexy.
Pada SEA Games 2023 nanti, Kamboja sebagai tuan rumah akan mempertandingkan 44 cabang olahraga dengan total 632 nomor. Dari jumlah tersebut, potensi Indonesia kehilangan 32 medali emas kontingen Indonesia berasal dari enam cabang olahraga.
Karena, dari total yang dipertandingkan pada SEA Games 2023, cuma ada 21 yang masuk kategori olimpik. Sementara sisanya lebih banyak cabang olahraga tradisional, dan nomor di luar olimpik.
Ada indikasi Kamboja berupaya untuk menggeser posisi Indoensia dari urutan ketiga daftar klasemen perolehan medali di SEA Games 2023 nanti. Karena itulah, cabang olahraga yang menjadi lumbung medali emas Indonesia di SEA Games 2022 Vietnam dihilangkan.
Pada SEA Games 2022 Vietnam, kontingen Indonesia menempati urutan ketiga klasemen perolehan medali dengan catatan 69 medali emas, 92 perak, dan 80 perunggu.
Terkait dengan enam cabang olahraga yang potensi medali emas Indonesia hilang, Lexyndo memberi rinciannya. Lima medali emas dari panahan, enam dari kano dan kayak, delapan emas dari rowing, delapan dari menembak, dua dari boling, dan tiga dari catur.
"Sisanya, potensi 7 emas di cabor SEA Games 2023 Kamboja yang eventnya tidak dipertandingkan. Sebut saja artistic gymnastic, womens floor excercise, e-sport free fire mobil dan team event. Balap sepeda downhill individual putri dan Individual Time Trial putri juga tidak dipertandingkan," papar Lexyndo.
Tim Review yang berasal dari Komisi Sport Development (KSD) Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) telah menyelesaikan tugasnya. Mereka menghasilkan rekomendasi untuk Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari dan akan diserahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga sebelum pengukuhan kontingen.