IBL 2023 Digelar 8 Kota dan Diikuti 16 Tim

Direktur IBL, Junas Miardiarsyah
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA Sport – Indonesia Basketball League (IBL) musim 2023 akan digelar di delapan kota dengan lebih banyak pertandingan. Kompetisi bola basket paling bergengsi di Indonesia itu dijadwalkan akan dimulai pada 14 Januari 2023.

Persaingan IBL 2025 Makin Sengit, Brandon Jawato Bakal Pimpin Perjuangan Pelita Jaya

Direktur IBL, Junas Miradiarsyah, mengatakan sebanyak 16 tim akan bersaing untuk memperebutkan podium tertinggi mulai tahun depan. Kompetisi yang biasanya start di Jakarta, kini bakal tip-off di Denpasar, Bali.

Satria Muda vs Pelita Jaya di gim 2 final IBL 2022

Photo :
  • Twitter/@IBLindonesia
Bima Perkasa Jogja Rekrut Corey Anthony untuk IBL Musim 2025

"Sesuatu yang baru akan hadir untuk tahun depan, di mana jumlah gim untuk musim reguler akan bertambah. Dua tahun lalu IBL menggelar pertandingan reguler sebanyak 96 pertandingan. Tahun lalu 176 gim dan tahun depan akan ada 240 pertandingan untuk reguler dengan 30 game per tim," ujar Junas, di sela-sela acara peluncuran IBL 2023, Rabu 14 Desember 2022.

"Pada musim 2023, kami akan memulai lagi ke kota-kota Indonesia. Nah, biasanya diawali dengan Jakarta, tapi tahun depan akan dimulai dari Bali," sambungnya.

Jan Misael Panagan Gabung ke Bima Perkasa Jogja

Nantinya setelah di Bali, IBL 2023 akan bergeser ke Malang, Surabaya, Solo, dan Yogyarkarta. Kemudian, kompetisi memasuki masa jeda karena bulan puasa dan SEA Games Kamboja.

"Setelah itu, kita akan mulai antara ke kota Bandung, Jakarta, dan Batam atau Tangerang. Soal ini, susunannya belum pasti karena masih ada pengurusan izin," tutur Junas.

Adapun kompetisi IBL sendiri akan berlangsung hingga Juni 2023. Selain formatnya yang kini tidak menerapkan sistem divisi, pada babak playoff akan menerapkan format kandang-tandang.

"Namun untuk lokasi home-awaynya belum ditentukan. Seperti Amartha Hangtuah jika main di Jakarta, itu belum ditetapkan lapangan yang akan digunakan, karena tidak bisa pindah kota," jelas Junas.

"Kemudian finalnya juga menerapkan home-away. Yang pasti, untuk stadion yang digunakan harus memiliki kapasitas di atas 2.000," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya