Timnas Voli Putri Singapura Gelar Pemusatan Latihan di Indonesia
- ANTARA/HO-PBVSI
VIVA Sport – Tim Nasional bola voli putri Singapura menggelar pemusatan latihan di Indonesia, tepatnya di Padepokan Voli Jenderal Kunarto, Sentul, Bogor, Jawa Barat, 1-5 Desember.
Selama berlatih di Tanah Air, dikutip dari keterangan resmi yang diterima media di Jakarta, Sabtu, tim Negeri Singa juga melakukan serangkaian uji coba melawan tim-tim di Tanah Air.
Pada Jumat 2 Desember, Timnas Singapura melawan juara Proliga musim 2022 Bandung bjb Tandamata dan selanjutnya tim asal Negeri Singa menantang Jakarta Popsivo Polwan.
Kemudian pada Minggu 4 Desember, Singapura mencoba kekuatan PPOP Kabupaten Bogor dan terakhir melawan Jakarta BIN, Senin 5 Desember.
"Pertandingan seperti ini penting bagi kami karena kami tidak memiliki lawan latih tanding yang sepadan," kata pelatih Singapura, Suntorn Phoseeta.
"Dalam sepekan, kami hanya latihan tiga kali. Namun, kami tetap semangat bertanding. Kami berharap dapat tampil di SEA Games 2023 (Kamboja),” ujarnya menambahkan.
Suntorn juga mengungkapkan skuadnya mendapat pengalaman berharga dengan berhadapan tim kuat seperti bjb Tandamata.
"Kami pun bisa mengevaluasi penampilan anak-anak. Banyak yang harus saya perbaiki dari tim ini, mulai dari blok, pengembalian bola, dan kerja sama tim," ujar Suntorn menegaskan.
Sementara itu, pelatih bjb Tandamata, Alim Suseno, mengatakan uji coba melawan Singapura merupakan langkah awal dalam persiapan menuju Proliga 2023.
Dia mengatakan tim asal Bandung itu baru berlatih selama satu pekan dengan diselingi latihan beban.
"Tim inti masih belum terbentuk. Kerangkanya belum ada," ujar Alim.
Sebagai juara bertahan, bjb terus mempersiapkan diri. Meski tak lagi diperkuat Yolla Yuliana, bjb masih memiliki deretan bintang seperti Nandita Ayu, Wilsa Siti, dan Shella Bernadetha. (Ant)
Jangan Iri! Pengangguran di Singapura Akan Dapat Gaji Rp74 Juta per Bulan dari Pemerintah
Mulai pertengahan April, warga yang kehilangan pekerjaan tanpa disengaja, akan mendapatkan bantuan tunai hingga USD6.000 atau setara Rp73,8 juta, selama enam bulan.
