Langkah Nyata KONI dalam Wujudkan Prestasi Tanpa Doping

KONI
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Sport – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat bekerja sama dengan Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) untuk kampanyekan Anti Doping. Hal ini bertujuan untuk mengurangi potensi atlet menggunakan zat tersebut.

20 Tim Bersaing di Grand Finale Meet the World With SKF Road to Gothia Cup 2025

“Kami siap untuk membantu IADO untuk kampanyekan anti-doping dengan semangat 'Prestasi Tanpa Doping' dan ini akan dilakukan terus sampai tingkat kabupaten/kota,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) KONI Pusat, Lukman Djajadikusuma.

Langkah nyata KONI adalah dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan IADO.

Timnas Indonesia di Posisi Ketiga Grup C, Menpora: Masya Allah Harus Dipertahankan

“KONI Pusat konsen terhadap upaya-upaya dari IADO maupun WADA untuk membasmi doping di Indonesia. Bahkan KONI Pusat sudah membuat program yang dinamakan 'Prestasi Tanpa Doping'," kata Ade Lukman.

"Kami bersama-sama IADO melakukan program-program edukasi di beberapa provinsi,” lanjutnya.

Kemenpora Apresiasi PB Pertacami Gelar Gamma World MMA Championships 2024,

Dalam kampanye Anti Doping, sebagai organisasi pembinaan olahraga prestasi, KONI akan melakukan edukasi kepada anggotanya, bahkan hingga tingkat kabupaten/kota. Menurut Ade Lukman, edukasi sangat diperlukan karena beberapa kasus doping terjadi tanpa disengaja.

“Lebih banyak yang tanpa diketahui atau tanpa disadari atlet-atlet itu sendiri. Kita harus lebih detail memberikan edukasi, kemudian dijelaskan apa-apa saja zat yang mengandung doping,” ucap Ade Lukman.

Ia juga menjelaskan, adanya kasus yang dianggap doping karena penggunaan suplemen berlebihan. Padahal jika kadarnya sesuai, tidak termasuk kategori doping.

Penandatanganan kerja sama dilakukan juga oleh IADO dengan beberapa induk cabang olahraga seperti Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI), Komite Paralimpiade Nasional Indonesia/ NPC.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali.

Photo :
  • VIVA/Zulfikar Husein

Adapun penandatanganan kerja sama dengan IADO digelar di Ballroom Hotel Sultan Jakarta usai Menpora Zainudin Amali membuka secara resmi seminar akbar Anti-Doping.

Salah satu wujud konkret dari seminar akbar tersebut adalah bekerja sama dengan berbagai organisasi guna memerangi penggunaan doping pada atlet.

“Ini satu hal yang penting untuk olahraga kita yang bersih dari doping. Kita ingin mendorong prestasi olahraga nasional, meningkat dengan baik tetapi prestasi yang muncul harus murni, tanpa Doping,” ujar Menpora Amali.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya