Pra-Popnas Zona I Digelar di Jakarta, jadi Wadah Menjaring Atlet Muda
- Kemenpora
VIVA Sport – Ajang Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Zona I digulirkan di Jakarta mulai 23-30 November 2022.
Kegiatan tersebut resmi dibuka oleh Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora sekaligus Plt Deputi IV Kemenpora Peningkatan Prestasi, Raden Isnanta.
Ini merupakan kualifikasi terakhir dari empat rangkaian untuk para peserta sebelum tampil di Popnas 2023 yang akan digelar di Sumatera Selatan.
Pra-Popnas Zona I yang diikuti oleh enam provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat.
Lebih dari 400 peserta yang terdiri dari atlet, pelatih, dan rombongan kontingen ikut serta di kegiatan ini. Rinciannya, Aceh 60 orang, Sumbar 77, Riau 76, Kepulauan Riau 71, Sumatera Utara 60, dan Jambi 70 orang.
Mereka akan bersaing di tiga cabang olahraga. "Pada Pra-Popnas kali ini diikuti tiga cabang olahraga yaitu pencak silat, tinju, dan sepak bola yang menjadi salah satu cabang paling populer," kata Raden Isnanta.
Untuk cabang olahraga pencak silat, pelaksanaan kualifikasi akan berlangsung di ballroom Hotel Sahid Jakarta. Sedangkan sepak bola dan tinju dilaksanakan di Gelanggang Olahraga Soemantri Brodjonegoro.
Raden Isnanta menjelaskan jika ajang Pra-Popnas ini dilakukan untuk menyaring peserta terbaik karena jumlahnya yang membeludak.
"Cabang olahraganya yang dipertandingkan kebanyakan yang beregu-regu. Itu yang dikualifikasikan. Contohnya sepak bola, voli, dan lainnya. Tetapi juga ada nomor individual seperti pencak silat. Itu dilakukan Pra karena pesertanya banyak," ujar Raden Isnanta.
“Intinya saat Popnas nanti di Sumatera Selatan, waktu yang disediakan dan pertandingan menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga, diperlukannya kualifikasi. Tahap kualifikasi dibagi empat zona. Dan zona 1 ini menjadi terakhir yang dilaksanakan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Raden Isnanta juga menegaskan jika ajang Popnas ini bakal menjadi kesempatan yang baik untuk mencari bibit-bibit atlet masa depan. Maka itu, Kemenpora mengadakan tim pencari bakat di berbagai cabor. Salah satunya Budi Sudarsono di sepakbola.
"Dalam pembinaan usia muda memang kami harap potensi anak-anak muda itu nanti akan ada yang bisa mencuat ke zona Internasional atau tidak,” tutur Raden Isnanta.
“Kalau bisa ke arah sana (level Internasional) itu berarti sangat mungkin untuk menjadi prioritas pembinaan ke depannya. Kami juga harus menyiapkan bibit,” jelas dia.