Tolak Beli Atlet, Gubernur Sumut Bakal Tingkatkan Pembinaan Dalam Persiapan PON 2024

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi (tengah)
Sumber :
  • VIVA/B.S. Putra

VIVA Sport – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menyatakan penolakannya untuk membeli atlet dari luar provinsi demi meraih prestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024. Dia lebih senang melakukan pembinaan sejak dini.

Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi dalam sambutannya pada Rapat Kordinasi Evaluasi Penyerapan Anggaran APBD Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara Tahun 2022 dan Penanganan Dampak Inflasi yang berlangsung di Grand City Hall, Medan, Rabu 2 November 2022.

Tak hanya sekadar membeli atlet, Edy juga enggan menghalalkan segala cara demi meraih prestasi. Termasuk kecurangan membeli medali di PON 2024.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.

Photo :
  • VIVA.co.id/ B.S. Putra (Medan)

"Untuk ke depannya ini, saya selaku Gubernur Sumatera Utara dan penyelenggaraan PON, saya tidak mau (beli medali dan beli atlet) itu," ucap mantan Ketua Umum PSSI itu.

Mantan Pangkostrad itu juga menyatakan bakal mempersiapkan atlet sebaik mungkin untuk tampil di pekan olahraga terakbar level nasional itu. Dia tak ingin melihat tuan rumah dipecundangi.

"Saya butuh Sumut ini, nanti (di PON 2024) jangan sampai ditelanjangi oleh provinsi-provinsi lain di kampung sendiri. Main guli (kelereng) kalah nanti karena tidak kita siapkan. Masih ada waktu, oke," kata Edy.

Edy Rahmayadi Siap Jual Sahamnya Demi Masa Depan PSMS Medan

Maka itu, dia mengimbau kepada Bupati dan Wali Kota agar membantu tugasnya dalam membina atlet. Masih ada waktu sekitar dua tahun agar atlet-atlet siap bertarung dan berprestasi di PON 2024.

"Menuju PON masih ada waktu dua tahun, tolong (Wali Kota/Bupati) siapkan," ungkap Gubernur Edy.

Bobby Nasution Buka Suara Soal Kabar Pengajian Dilarang di Masjid Rumah Dinas Gubernur
Kapolres AKBP. Ferry Mulyana Sunarya saat bertemu dengan bocah 10 tahun yang viral diduga dianiaya.(dok Polres Nias Selatan)

Polres Nias Selatan Usut Dugaan Penganiayaan Bocah Perempuan Hingga Kakinya Patah

Polres Nias Selatan lakukan pengusutan terkait seorang bocah perempuan berusia 10 tahun yang viral dengan kondisi kedua kaki patah. Diduga korban dianiaya oleh kerabatnya

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2025