Cerita Yayuk Basuki Mengalah di US Open demi Tampil di PON 1996

Mantan petenis Indonesia, Yayuk Basuki
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

VIVA Sport – Petenis andalan Indonesia Yayuk Basuki menjadi petenis terbaik di Indonesia pada masanya. Saat itu nama Yayuk Basuki dikenal dengan prestasi tingkat nasional hingga internasional.

Petenis asli Yogyakarta ini mengatakan dirinya pernah mengambil sebuah pertaruhan besar dalam hidupnya. Pertaruhan besar ini adalah meninggalkan Grand Slam US Open demi membela Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di PON tahun 1996.

Petenis bernama asli Nany Rahayu ini menceritakan saat itu dirinya sedang menjalani babak awal di US Open 1996. Kebetulan waktu itu, jadwal pertandingan berdekatan dengan PON 1996 yang digelar di DKI Jakarta.

"Waktu itu tahun 1996, saya sedang main di US Open tapi akhirnya saya memilih mengalah di babak awal. Saat itu saya adalah salah satu unggulan," kata Yayuk, Senin 26 September 2022.

Legenda tenis Indonesia, Yayuk Basuki

Photo :
  • wtafinals.com

"Tapi saya lebih memilih untuk mengalah demi tampil di PON untuk membela DIY. Waktu PON itu saya dapat tiga emas yaitu kelas perorangan putri, ganda dan beregu. Itu PON terakhir yang saya ikuti. Saya ambisi untuk mendapatkan tiga medali emas untuk DIY," sambung Yayuk.

Wakil Ketua KONI ini mengaku cerita tentang dirinya mengalah di US Open 1996 demi membela DIY di PON ini belum pernah diceritakannya. Yayuk mengaku jika cerita itu diungkapkannya dulu mungkin akan mendapatkan tanggapan negatif atau bullyan.

"Ini belum pernah saya ceritakan dan saya sembunyikan. Kalau dulu saya buka bisa-bisa saya dibully. Jadi saya setelah main di US Open itu langsung pulang ke Indonesia dan membela DIY di PON. Kebetulan dulu saya ikut US Open atas biaya saya sendiri sehingga pilihan saya yang menentukan," tutur Yayuk.

Mahasiswa Tangerang Catat Sejarah, Borong Medali dalam PON 2024 Aceh-Sumut

"Niat saya saat itu cuma menjaga marwah DIY di PON 1996. Tidak ada niatan lainnya seperti cari rezeki atau lainnya," lanjut Yayuk.

Yayuk membeberkan pengalamannya tersebut yang memilih membela daerah asal dibandingkan karier individu bisa menjadi pelajaran bagi atlet-atlet saat ini. Yayuk menuturkan saat ini banyak atlet yang lebih memilih pindah ke daerah lain karena tergiur godaan uang transfer pemain.

Bersinar di Yovie & Nuno, Adhyra Yudhi Temukan Passion Baru di Tenis

Meski demikian Yayuk menyebut dirinya memahami dan tak mau menyalahkan atlet yang memilih pindah daerah karena masalah keuangan. Menurut Yayuk untuk mengasah kemampuan, seorang atlet membutuhkan ikut pertandingan baik di level nasional maupun internasional. Untuk ikut turnamen itu, Yayuk menilai dibutuhkan biaya yang besar.

Berprestasi di PON 2024, Ketua KONI Sumut: Atlet Kita Bisa Disandingkan dengan Atlet Elite Nasional
Petenis Indonesia Bertumbangan, Duet China-Taiwan Juara Men's World Tennis Champ

Petenis Indonesia Bertumbangan, Duet China-Taiwan Juara Men's World Tennis Championship 2024 Bali

Laga final Amman Mineral Men's World Tennis Championship 2024 seri Pertama, gelar juara ganda putra akhirnya berhasil menjadi milik pasangan Cheng Peng Hsieh/Zijiang Yang

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024