Cerita Yayuk Basuki Mengalah di US Open demi Tampil di PON 1996

Mantan petenis Indonesia, Yayuk Basuki
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

VIVA Sport – Petenis andalan Indonesia Yayuk Basuki menjadi petenis terbaik di Indonesia pada masanya. Saat itu nama Yayuk Basuki dikenal dengan prestasi tingkat nasional hingga internasional.

Petenis Indonesia Bertumbangan, Duet China-Taiwan Juara Men's World Tennis Championship 2024 Bali

Petenis asli Yogyakarta ini mengatakan dirinya pernah mengambil sebuah pertaruhan besar dalam hidupnya. Pertaruhan besar ini adalah meninggalkan Grand Slam US Open demi membela Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di PON tahun 1996.

Petenis bernama asli Nany Rahayu ini menceritakan saat itu dirinya sedang menjalani babak awal di US Open 1996. Kebetulan waktu itu, jadwal pertandingan berdekatan dengan PON 1996 yang digelar di DKI Jakarta.

World Tennis Championship: Petenis Indonesia, Rifqi Fitriadi Gagal ke Semifinal Seri Pertama

"Waktu itu tahun 1996, saya sedang main di US Open tapi akhirnya saya memilih mengalah di babak awal. Saat itu saya adalah salah satu unggulan," kata Yayuk, Senin 26 September 2022.

Legenda tenis Indonesia, Yayuk Basuki

Photo :
  • wtafinals.com
Atlet Sumut Peraih Medali PON 2024 Harus Sabar Dulu, Bonus Baru Cair Februari 2025

"Tapi saya lebih memilih untuk mengalah demi tampil di PON untuk membela DIY. Waktu PON itu saya dapat tiga emas yaitu kelas perorangan putri, ganda dan beregu. Itu PON terakhir yang saya ikuti. Saya ambisi untuk mendapatkan tiga medali emas untuk DIY," sambung Yayuk.

Wakil Ketua KONI ini mengaku cerita tentang dirinya mengalah di US Open 1996 demi membela DIY di PON ini belum pernah diceritakannya. Yayuk mengaku jika cerita itu diungkapkannya dulu mungkin akan mendapatkan tanggapan negatif atau bullyan.

"Ini belum pernah saya ceritakan dan saya sembunyikan. Kalau dulu saya buka bisa-bisa saya dibully. Jadi saya setelah main di US Open itu langsung pulang ke Indonesia dan membela DIY di PON. Kebetulan dulu saya ikut US Open atas biaya saya sendiri sehingga pilihan saya yang menentukan," tutur Yayuk.

"Niat saya saat itu cuma menjaga marwah DIY di PON 1996. Tidak ada niatan lainnya seperti cari rezeki atau lainnya," lanjut Yayuk.

Yayuk membeberkan pengalamannya tersebut yang memilih membela daerah asal dibandingkan karier individu bisa menjadi pelajaran bagi atlet-atlet saat ini. Yayuk menuturkan saat ini banyak atlet yang lebih memilih pindah ke daerah lain karena tergiur godaan uang transfer pemain.

Meski demikian Yayuk menyebut dirinya memahami dan tak mau menyalahkan atlet yang memilih pindah daerah karena masalah keuangan. Menurut Yayuk untuk mengasah kemampuan, seorang atlet membutuhkan ikut pertandingan baik di level nasional maupun internasional. Untuk ikut turnamen itu, Yayuk menilai dibutuhkan biaya yang besar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya