Honor Volunteer ASEAN Para Games Belum Cair, Ini Janji Gibran
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA Sport – Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka merespons keluhan dari volunteer ASEAN Para Games XI 2022. Ajang yang dilangsungkan di Solo pada 30 Juli hingg 6 Agustus 2022 ternyata masih meninggalkan masalah.
Volunteer ASEAN Para Games mengeluh kepada Gibran jika honor yang dijanjikan kepada mereka belum lagi diterima melalui kanal unit layanan aduan Surakarta (Ulas). Kebetulan Gibran adalah Ketua INASPOC yang membawahi ajang tersebut.
Begitu keluhan muncul, Gibran memberi respons. Dia membenarkan jika honor volunteer ASEAN Para Games 2022 belum cair. Rencanya baru bisa dicairkan pada akhir Agustus 2022.
Dipastikan oleh Gibran, ketika proses untuk mencairkan honor para volunteer beres, akan langsung disalurkan ke rekening masing-masing.
“Oh ya, akhir bulan kan kemarin sudah saya sampaikan juga ke teman-teman INASPOC. Akhir bulan akan langsung ditransfer ke rekeningnya masing-masing,” kata putra sulung Presiden Joko Widodo saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis, 26 Agustus 2022.
Masalah ada di Kemenpora
Menurut dia, belum dibayarkannya honor para volunteer maupun yang terlibat dalam kegiatan olahraga yang diikuti altet-altet disabilitas itu karena terdapat kendala. Adapun kendala itu meliputi belum cairnya anggaran untuk honor volunteer dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Gibran meminta kepada para volunteer untuk bersabar menanti proses pencairan selesai. Dia mengaku sudah bertemu dengan pihak Kemenpora untuk membahasnya.
“Kendalanya nunggu dari kementerian karena memang belum cair. Nanti tunggu aja akhir bulan ini nanti ditransfer di rekeningnya masing-masing. Tenang aja ya makanya kemarin saya ketemu pak deputi (Kemenpora) untuk menyelesaikan masalah itu,” ujar dia.
Gibran memastikan para volunteer akan menerima hak yang seharusnya. Tidak akan ada masalah yang bisa membuat mereka tidak mendapatkan honor.
Proses pencairan dana honor volunteer ajang olahraga di Indonesia bukan kali ini saja yang lama. Isu serupa pernah juga terjadi ketika Asian Para Games 2018 dan beberapa ajang nasional seperti PON.
Masalah yang kerap dihadapi adalah rumitnya birokrasi. Sehingga aliran dana mandek, dengan alasan Kemenpora perlu melengkapi persyaratan.
Kemenpora tak mau ambil risiko dengan sembarang mencairkan. Karena nantinya mereka malah bisa tersangkut masalah hukum.