Berstatus Debutan, Tim Boccia Indonesia Sabet Emas ASEAN Para Games
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA Sport – Sebagai debutan, tim Boccia Indonesia ternyata sukses mengamankan satu medali emas dari cabang olahraga boccia ASEAN Para Games 2022. Selain emas, tim boccia Merah Putih berhasil meraih 4 perak dan 6 medali perunggu.
Cabang olahraga boccia yang dipertandingkan dalam ajang ASEAN Para Games masih didominasi tim Thailand. Kontingen Gajah Putih berhasil memborong 8 medali emas dan 5 perak. Sementara, Singapura meraih 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu.
Pada hari terakhir pertandingan Boccia di Hall FKOR UNS Surakarta, Jumat, 5 Agustus 2022, Indonesia meraih 2 medali perak dari kategori tim kelas BC1/BC2 dan kategori mixed pair BC4 setelah dikalahkan tim Thailand.
“Alhamdulillah bisa meraih satu emas, 4 perak dan 6 perunggu. Di keikutsertaan yang pertama ini anak-anak bisa menampilkan kemampuan yang luar biasa buat kita. Saya sangat bangga mereka bermain sangat bagus dan terus berjuang,” kata pelatih kepala boccia Indonesia, Muhammad Bram Riyadi.
Satu-satunya raihan medali emas Boccia berasal dari Wening Prabawati yang bertanding di kategori individual female BC4. Wening yang baru pertama kali turun di level internasional mengaku tidak pernah menyangka sebelumnya bisa meraih medali emas.
“Sebenarnya gak percaya dapat emas. Saat bertanding saya cuma nothing to lose saja. Yang penting saya main sebisa saya dan semampu saja, hasilnya diserahkan sama yang di Atas,” kata dia.
Cabang olahraga Boccia baru dikenal di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Sebelum ini, tim Indonesia juga bertanding di cabang ini pada ajang Asian Paragames 2018.
Di ASEAN Para Games 2022, tim Boccia Indonesia diperkuat oleh 8 atlet yang terdiri dari Febrianti Vani Ramadhani, Suci Kirana Dewi, Yulia Widya Pangestika, Handayani, Wening Prabawati, Fendy Kurnia Pamungkas, Rexus Ohee dan Faris Sugiarto.
Dengan mengusung slogan Striving for Equality, penyelanggaraan ASEAN Para Games 2022 merupakan jawaban atas tertundanya ASEAN Paragames 2019 di Filipina dan 2021 di Vietnam. Hal ini sekaligus menunjukkan kesiapan Indonesia memberikan kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas untuk berprestasi.