PB PASI Penuhi Kewajiban Sesuai Aturan
- ANTARA | Arindra Meodia
VIVA – Sekretaris Umum PB PASI Tigor Tanjung menegaskan jika pihaknya telah memenuhi kewajiban sebagai federasi yang menaungi atlet atletik Indonesia. Pernyataan ini keluar menyusul adanya pernyataan dari Odekta Elvina Naibaho.
Odekta merupakan atlet peraih medali emas SEA Games 2021 dari nomor maraton putri. Usai perlombaan dia diwawancara dan mengutarakan kritik kepada PB PASI.
Tigor mengatakan, pihaknya sudah menjalankan tugas dan fungsi dengan merujuk pada kesepakatan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan atlet. Jika memang ada yang kurang dalam pelaksanaan, itu murni karena adanya keterbatasan di tengah pandemi COVID-19.
“Kita itu selalu merujuk pada aturan, terutama kesepakatan dengan Kemenpora dan para atlet. Dan yang kita lakukan sudah sesuai dengan kesepakatan tersebut. Tentu saja ada kekurangan dalam pelaksanaannya mengingat kondisi pandemi dan berbagai keterbatasan, dan ini sudah jadi catatan untuk perbaikan yang sedang kita siapkan,” ujar Tigor dalam keterangan resmi, Jumat 20 Mei 2022.
Tigor juga sudah menjalin komunikasi dengan Odekta. Dikatakan Odekta, apa yang muncul dalam pemberitaan di media massa tidaklah utuh seperti saat diwawancara. Tak ada maksud dari sang atlet untuk mendeskreditkan PB PASI pimpinan Luhut Binsar Panjaitan.
“Odekta mengatakan kalau dia cuma ingin ngasih masukan untuk federasi, dan itu hal yang wajar, kita juga butuh kritik supaya bisa memberi yang lebih baik lagi untuk atlet. Tapi justru dibuat seolah-olah Odekta sedang berbicara mengenai kepemimpinan Pak Luhut,” tutur Tigor.
Sejak Luhut memimpin PB PASI pada Januari 2021, dikatakan Tigor banyak gebrakan yang dilakukan. Seperti membangun fasilitas latihan modern dan bertaraf internasional yang berada di Pangalengan, Jawa Barat, dan juga melakukan kerja sama dengan pihak lain seperti PT Freeport Indonesia untuk membuat “Pelatihan Atletik Nasional Desentralisasi Mimika Sports Complex” di Mimika, Papua.
Fasilitas baru untuk pelatnas ini nantinya dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti gym untuk keperluan latihan para atlet dan untuk menjaga kebugaran mereka. Hal ini diharapkan akan menjadi jawaban atas keterbatasan selama ini karena pelatnas atletik selalu terkendala penggunaan Stadion Madya di Jakarta.
“Hubungan Pak Luhut dengan para atlet itu sangat baik. Beliau juga punya perhatian khusus kepada atlet, dan seringkali mengusahakan sendiri beberapa kerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan atlet, salah satunya MoU antara PB PASI dengan Freeport Indonesia beberapa waktu lalu,” tegas Tigor.
Tigor juga membeberkan alasan mengenai raihan kontingen atletik Indonesia di SEA Games 2021. Di mana mereka gagal memenuhi target karena cuma mendapat dua medali emas, dari delapan yang dipatok.
“Dengan semakin membaiknya kondisi pandemi di Indonesia, kami yakin program yang sudah kita siapkan ke depan akan bisa berjalan lebih maksimal, termasuk berbagai try out yang tidak bisa dilakukan 2 tahun ini. Seperti yang sering disampaikan Pak Luhut, semuanya harus diperbaiki secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut,” pungkas Tigor.