Jadi Wakil Indonesia Pertama, Ketum PB PJSI Jabat Peran Penting di IJF

Ketum PB PJSI Maruli Simanjuntak bersama dengan Ketum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari mengunjungi pelatnas judo
Sumber :
  • NOC Indonesia

VIVA – Posisi Indonesia kini semakin kuat di dunia judo internasional. Bagaimana tidak, kini Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI), Maruli Simanjuntak, resmi masuk dalam jajaran pengurus Federasi Judo Internasional (IJF).

Gelar Rakernas, PBPI Fokus Pembinaan Usia Muda Hingga Adakan Kejuaraan Padel Internasional

Pria yang juga menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ini akan menjabat sebagai  Director Commissioner of the IJF Military and Police Commission (Direktur Komisaris Komisi Militer dan Polisi IJF). 

Posisi tersebut terbilang penting lantaran salah satu fungsinya adalah melakukan supervisi implementasi judo di kepolisian dan struktur militer di seluruh dunia.

Daftar Gelar Timnas Indonesia Selama 79 Tahun Merdeka

Yang semakin membuat bangga, penunjukan Maruli sebagai perwakilan di IJF juga menorehkan sejarah tersendiri. Pasalnya, dia merupakan perwakilan Indonesia pertama yang duduk sebagai direksi di federasi tersebut.

Mengomentari posisi barunya itu, Maruli merasa terhormat dengan jabatan yang dipercayakan kepadanya. Dengan posisi tersebut, ia berkomitmen meningkatkan pamor judo Indonesia, baik dari segi peningkatan prestasi atlet elite hingga militer dan polisi.

KOI Sambut Kepulangan Tim Judo Indonesia, Maryam March Maharani: Ini Pengalaman Berharga

Ketum PB PJSI Maruli Simanjuntak bersama dengan Ketum NOC Indonesia

Photo :
  • NOC Indonesia

“Terima kasih atas kepercayaan yang telah IJF berikan kepada saya. Tentu ini menjadi tantangan baru, tetapi yang menjadi penting adalah bagaimana kehadiran saya dapat memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dan pamor judo di Indonesia,” kata Maruli saat ditemui di Padepokan Judo Indonesia, Ciloto, Jawa Barat, Rabu 20 April 2022.

Terkait tugas barunya ini, Maruli mengatakan akan berkoordinasi dengan IJF terkait kalender event yang akan diadakan untuk militer dan polisi. Dia akan berjuang keras untuk mengharumkan judo nasional dan bertekad menjadikan Indonesia tuan rumah kejuaraan judo internasional.

“Saya akan berkomunikasi terlebih dulu dengan IJF. Tentu akan lebih bagus apabila turnamen single event tersebut dibawa ke Indonesia. Ini juga bisa meningkatkan prestasi judo dan positioning judo Indonesia,” tutur Maruli.

Di sisi lain, Maruli juga berterima kasih kepada Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) yang telah membuka pintu komunikasi ke IJF sehingga bisa menghasilkan sejumlah keuntungan bagi pengembangan olahraga judo di Indonesia. 

Untuk diketahui, diplomasi internasional yang dijalankan Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari dengan IJF menghasilkan sejumlah benefit untuk Indonesia, yakni program beasiswa training camp (TC) untuk empat atlet ke luar negeri, peningkatan kualitas pelatih, hingga kesempatan untuk menggelar turnamen Internasional pada September lalu.

“Terima kasih kepada NOC Indonesia yang sudah membuka jalan ke IJF, sehingga kami bisa berkomunikasi dan mendapat keuntungan dengan adanya beasiswa untuk 4 atlet kami, dua ke Hungaria dan dua ke Jepang. Fasilitas ini kami dapat karena diplomasi NOC Indonesia yang dikerjakan Ketua Umum NOC Indonesia dan belum pernah dilakukan oleh pendahulunya,” ujar Maruli.

Sementara itu, Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, mengaku memberi perhatian khusus pada olahraga judo yang menurutnya memiliki potensi untuk lebih berprestasi lagi di kancah dunia. Apalagi, setelah Ketum PJSI terpilih sebagai salah satu direksi di IJF.

"Saya secara pribadi memberikan perhatian khusus untuk judo. Judo adalah salah satu cabor beruntung yang memiliki pusat latihan di Ciloto. Dan dengan Pak Maruli duduk di IJF, tentunya bisa meningkatkan prestasi olahraga judo di pentas internasional. Kita jadi tak hanya sebagai pengikut tapi juga regulator," kata Oktohari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya