Menpora Tegaskan Target Utama Tetap Olimpiade Paris 2024

Menpora RI, Zainudin Amali
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, menegaskan, target utama tetap Olimpiade Paris 2024. Hal itu menandakan bahwa ajang-ajang sepanjang tahun 2022 hanya sebagai sasaran menegah saja.

Upaya Menpora Agar Pencak Silat Diakui IOC dan Dipertandingkan di Olimpiade

Penegasan itu diungkapkan Amali ketika menerima Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari dan jajarannya di Kantor Kemenpora, pada Senin 24 Januari 2022.

Menpora RI, Zainudin Amali di PON XX Papua

Photo :
  • Istimewa
Afrika Selatan Minat Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036, Jadi Saingan Indonesia?

Dia ingin keikutsertaan Indonesia di SEA Games dan Asian Games tahun ini hanya memprioritaskan cabang olahraga yang ada di dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Tujuannya, untuk mempersiapkan atlet yang berangkat ke Olimpiade Paris 2024.

"Apapun perlombaan yang diikuti, selain Olimpiade merupakan sasaran antara, semua harus fokus pada (Olimpiade) Paris 2024," kata Amali, dalam keterangan resmi yang diterima VIVA, Selasa 25 Januari 2022.

Atlet Indonesia di Olimpiade Dapat Ribuan Es Krim

Agenda Internasional di Tahun 2022

Selain SEA Games Hanoi dan Asian Games Hangzhou, Indonesia juga akan menghadapi beberapa agenda internasional lainnya. Di antaranmya, Asian Youth Games Shantou, Asian Indoor & Martial Arts Thailand, dan Islamic Solidarity Games Turki.

"Perlu juga ada penekanan khusus untuk SEA Games dan Asian Games terhadap prestasi cabor. Bisa saja secara peringkat negara tidak maksimal, tapi ada prestasi cabor menjadi juara umum, misalnya itu bisa menjadi ukuran keberhasilan," ujarnya.

Menpora pun berencana tidak akan mengirim banyak kontingen ke SEA Games dan Asian Games seperti yang dilakukan sebelumnya. Atlet-atlet yang berangkat dipastikan mereka yang berpotensi meraih prestasi.

Dalam kedua ajang tersebut, pemerinmtah tidak memasang target peringkat untuk perolehan medali, tapi bisa menjadi juara umum di cabang olahraga tertentu. Hal ini sesuai dengan perubahan paradigma dalam melihat prestasi yang tertuang di Pepres 86 tahun 2021 tentang DBON.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya