Apresiasi Eko Yuli Irawan kepada Okto Atas Lepasnya Sanksi WADA
- Dok. Komite Olimpiade Indonesia
VIVA – Apresiasi kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi Badan Anti Doping Dunia (WADA), ex-officio Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari mengalir atas kesuksesannya mengupayakan Merah Putih dapat berkibar pada Februari mendatang.
Rasa syukur tersebut diutarakan lifter peraih empat medali pada Olimpiade, Eko Yuli Irawan atas kerja keras tim yang sangat luar biasa.
"Kepuasan atlet itu tatkala menjadi juara dan naik di atas podium menyanyikan lagu Indonesia Raya sembari melihat bendera Merah Putih bisa berkibar. Saya salut dan berterimakasih kepada Pak Okto (sapaan Raja Sapta) dan tim yang sudah sukses mengusahakan bendera Merah Putih kembali berkibar," kata Eko Yuli.
Di bawah pimpinan Okto, Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) telah bergerak optimal.
Selain mendesak Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) untuk segera menyelesaikan pending matters yang diminta WADA, Okto menjemput bola untuk membuka pintuk komunikasi ke WADA.
Berkat diplomasi tersebut, bendera Merah Putih bisa lebih cepat berkibar dari sanksi yang seharusnya baru berakhir pada 7 Oktober 2022. Pekan lalu, Okto mendapat pesan singkat langsung dari Sekretaris Jenderal WADA, Oliver Niggli bahwa akan ada kabar gembira untuk Indonesia.
Pernyataan itu langsung terealisasi. Sehari setelahnya, Head of the Compliance Unit WADA, Emiliano Simonelli mengirim surat kepada Indonesia.
"Tidak gampang bisa menyelesaikan sanksi WADA dalam waktu cepat. Pak Okto membantu menyelesaikan masalah ini tiga bulan, padahal sanksi seharusnya satu tahun. Ini prestasi luar biasa. Semua ini tidak terlepas dari kerja keras pak Okto selaku Ketua Gugus Tugas yang melakukan diplomasi dengan petinggi WADA," kata Eko Yuli.
Eko Yuli merupakan satu-satunya atlet Indonesia yang tampil di empat Olimpiade. Setiap kali tampil, lelaki 33 tahun ini selalu membawa pulang medali. Di Olimpiade 2020 Tokyo, Eko Yuli meraih medali perak. Sebelumnya, dia membawa pulang medali perak (Rio de Janeiro, 2016) serta perunggu (London, 2012 dan Beijing, 2008).