Rakernas KONI Hasilkan Evaluasi PON XX Hingga Implementasi DBON
- KONI
VIVA – Rapat Kerja Nasonal (Rakernas) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tahun 2021 resmi ditutup pada Kamis 9 Desember 2021 di Hotel Sultan, Jakarta. Sejumlah keputusan strategis didapat, mulai dari hasil evaluasi PON 2020 hingga implementasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Rakernas KONI sendiri dibuka pada Rabu 8 Desember 2021, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali membuka acara tersebut seraya memuji memuji penyelenggaraan Rakernas yang membahas evaluasi PON XX Papua dan persiapan PON 2024 Aceh-Sumatera Utara.
“Rakernas itu kan biasanya untuk evaluasi yang sudah dan persiapan untuk ke depannya. Kebetulan ini dikaitkan dengan evaluasi pelaksanaan PON Papua dan menyongsong PON Aceh-Sumut,” ujar pria asal Gorontalo.
Kemudian ditutup oleh Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman pada 9 Desember. Keputusan strategis dalam Rakernas didapat, salah satunya soal evaluasi yang menyorot agenda PON 2020.
Hasil evaluasi tersebut, adalah soal peraturan organisasi itu sendiri dan mutasi atlet dalam ajang PON. Tidak ketinggalan juga soal DBON, dimana Marciano menyambut baik DBON, dia menegaskan KONI dan angotanya siap membantu mewujudkan tujuan DBON untuk mencetak atlet berprestasi.
"Kita baru saja menyelesaikan rapat kerja KONI 2021, agendanya adalah evaluasi PON ke-20 2021 di Papua untuk selanjutnya memeprsiapkan PON 21 2024 di Aceh-Sumatera Utara. Rakernas kali ini kita mengevaluasi yang pertama peraturan organisasi terkait PON itu, kemudian aturan mutasi atlet dalam pelaksanaan olahraga itu, banyak keresahan tentang mutasi atlet yang tidak bisa diabaikan perlu segera perbaiki oleh karenanya masukan pimpinan cabor masukan dari ketua KONI provinsi dijadikan dasar membuat aturan baru yang disepakati Rakernas ini," kata Marciano kepada wartawan.
"Yang kedua kami mengambil peran aktif dalam peningkatan olahraga prestasi sesuai DBON. Oleh karena itu setelah mendapat penjelasan detail dari Menpora, KONI Pusat dan provinsi dan pimpinan cabor kita mengambil peran yang betul-betul berdampak optimal pencapaian sasaran DBON itu yaitu bagaimana menambah juara-juara pada setiap multievent internasional puncaknya Olimpiade. Sehingga 14 olahraga prioritas itu sistem promosi dan degradasi kita memberikan pendampingan kepada cabor agar mereka benar-benar melakukan sesuai dengan programnya, sesuai dengan sport sciencenya," lanjut dia.