Perbasi Masih Percayakan Rajko Toroman Tangani Timnas Basket Indonesia
- PP Perbasi
VIVA – Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) menegaskan jika mereka masih memberikan kepercayaan kepada Rajko Toroman untuk menangani Timnas Indonesia. Terlepas dari serangkaian hasil buruk di era pelatih asal Serbia tersebut.
Toroman ditunjuk menangani Timnas Indonesia pada 2019 lalu. Dia dipilih Perbasi untuk mewujudkan misi membangun Timnas Indonesia yang lebih kompetitif di masa depan.
Nyatanya, Toroman hanya bisa memberi empat kemenangan dari 13 pertandingan yang telah dijalaninya. Sebuah rapor merah mengingat basket di Indonesia merupakan salah satu olahraga yang populer.
Dia gagal memberikan prestasi di SEA Games 2019. Padahal, di dua edisi sebelumnya, Indonesia selalu meraih medali perak.
Terbaru, Arki Dikania Wisnu cs dibantai oleh Lebanon di dua pertemuan pada window pertama Kualifikasi Piala Dunia Basket 2023. Hasil ini menjadi catatan minor bagi Toroman lantaran dia tak pernah membawa Indonesia menang ketika bertemu dengan tim di luar Asia Tenggara.
Tentu, serangkaian hasil tersebut membuat Perbasi dengan sigap mengevaluasi kinerja Toroman. Pasalnya, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia Basket 2023 dan dituntut untuk meningkatkan kualitas permainan.
Kendati demikian, Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, memastikan pihaknya masih mempercayai pelatih 66 tahun itu. Sebab, dia melihat Toroman sudah membentuk fondasi yang cukup kuat di tubuh Timnas basket Indonesia.
Jika memutuskan untuk mengganti pelatih, dikhawatirkan akan sulit bagi para pemain untuk beradaptasi dengan juru taktik anyar. Apalagi, Piala Dunia Basket 2023 akan digelar kurang dari dua tahun lagi.
"Kalau ganti pelatih lagi, sistem berubah lagi. Padahal, beradaptasi dengan sistem baru bukanlah pekerjaan mudah. Untuk itu, kami masih akan menggunakan jasa Rajko Toroman," kata Danny Kosasih dalam konferensi pers virtual, Minggu 5 Desember 2021.
"Apalagi, Coach Toro memang pelatih yang direkomendasikan FIBA," jelasnya.
Lebih lanjut, Perbasi menilai program yang dijalankan Toroman sejatinya sudah menunjukkan progres. Hanya saja, pandemi COVID-19 membuat programnya belum berjalan maksimal sehingga hasilnya jauh dari memuaskan.
"Jadi, memang butuh upaya keras untuk meningkatkan performa pemain timnas basket Indonesia," ujar Danny.