Ambisi Judo Indonesia Terbatas Biaya, Ketum PB PJSI Cari Solusi
- VIVA.co.id/Ridsha Vimanda Nasution
VIVA – Ambisi judo Indonesia untuk meraih prestasi di level Olimpiade terbatas biaya. Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) masa bakti 2021-2026 yang dipimpin Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak tidak menepis kondisi pelik tersebut.
Kondisi tersebut kini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Ketua Umum PB PJSI Maruli Simanjuntak. Dia mengaku, harus mencari solusi jalan keluar dari keterbatasan biaya khususnya untuk sarana dan prasarana penunjang latihan atlet pelatnas.
Perlu diketahui, PB PJSI sendiri juga saat ini belum masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), dimana belum dibiayai oleh pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI).
Judo Indonesia minimal sudah lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024, sehingga bisa masuk dalam DBON. Maka itu, Maruli menuturkan, akan memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada untuk 22 atlet pelatnas judo.
"Sudah kita diskusikan banyak permasalahan memang judo ini, fasilitas yang cukup mahal. Olahraga lain mungkin pakai baju biasa dan bisa di mana saja. Kalau judo pasti harus ada matras dengan baju yang mahal," jelas Maruli di Padepokan Judo Indonesia, Lembah Pinus Ciloto, Puncak, Jawa Barat, Selasa 30 November 2021.
Lebih lanjut, Maruli mengatakan, pihaknya bersama pengurus sedang mencoba untuk mencari jalan keluar. Misalnya, persoalan baju pejudo yang dimungkinkan bisa diproduksi dalam negeri. Sebab, baju judo produksi luar berlisensi terbilang cukup mahal harganya.
"Ada baju yang kita paksakan untuk buat kita coba lagi. Jadi banyak yang harus kita diskusikan untuk mencari jalan keluar dengan keterbatasan dana," ungkap Maruli.
Optimis Lolos Kualifikasi Olimpiade Paris 2024
Meski mendapat jalan terjal, Maruli mengaku tetap optimis bahwa judo Indonesia bisa memenuhi target lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024 mendatang. Apalagi, Maruli mengklaim sudah mendapat kunjungan dari Federasi Internasional Judo.
"Kita didukung KONI, NOC, kemudian IJF juga kita sudah zoom meeting. Yang jelas IJF akan melihat langsung sarana kita. Mereka sudah akan menyiapkan kalau kita tim Indonesia yang akan berangkat ke sana," tegas Maruli.
Sebagai langkah awal memimpin kepengurusan PB PJSI, Maruli menambahkan, akan memastikan setiap pengurus PJSI di setiap provinsi masih berjalan. Termasuk soal sarana dan prasarana untuk pejudo.
"Mulai dari organisasi kita pastikan dulu bisa berjalan. Sarana dan prasarananya. Kalau program, sebenarnya kita sudah punya tinggal ditingkatkan," sebut Maruli.