TNI Jamin Upacara Pembukaan PON Papua Berjalan Aman

Stadion Lukas Enembe
Sumber :
  • Syaefullah/ VIVA

VIVA – Ribuan prajurit TNI dipastikan mendukung Polri dalam mengamankan seluruh obyek vital dan upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Selain itu, panitia penyelenggara menegaskan tidak ada tawar menawar dalam penerapan protokol kesehatan seperti pemakaian masker bagi setiap orang yang terlibat kegiatan PON.

Atlet Sumut Peraih Medali PON 2024 Harus Sabar Dulu, Bonus Baru Cair Februari 2025

Menyangkut keamanan di Klaster Kabupaten Jayapura, pihak Komando Distrik Militer (Kodim) 1701 Jayapura menyebut sedikitnya 1.500 personel gabungan TNI siap mengamankan penyelenggaraan Pekan PON) XX Papua 2021 yang dilakukan baik sebelum, selama maupun sesudah event tersebut berlangsung.

"Sebanyak 1.500 pasukan sudah menempati venue-venue, tempat akomodasi, dan objek vital yang tersebar di wilayah kabupaten dan kota di Jayapura. Kami pastikan hingga saat ini venue dalam keadaan aman," kata Pasi Intel Kodim 1701 Jayapura Mayor. Inf. Faisal saat memberikan keterangan pers di Media Center Kominfo PON Papua Klaster Jayapura, Papua, Minggu 26 September 2021.

Sejarah, Indonesia Kirim 6 Atlet ke Kejuaraan Resmi Padel Internasional, FIP Rise Manila 2024

Lebih lanjut Faisal menjelaskan, untuk pengamanan PON Papua secara menyeluruh sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku diberikan kepada Polri. Namun jika kepolisan membutuhkan bantuan dari aparat TNI, pihaknya akan membantu. Dukungan juga dilakukan oleh pihak BIN pusat maupun daerah. 

"Kami pengaman obyek bukan pengamanan kegiatan, yang melakukan pengamanan adalah Polri tapi bila terjadi sesuatu Polri membutuhkan, maka kami akan bantu," tegasnya.

Pertumbuhan Ekonomi Sumut 5,2 Persen Lebih Tinggi dari Nasional, PON XXI Jadi Pendorong

Pihak Kodim Jayapura menambahkan, pengamanan semakin diperketat menjelang kedatangan Presiden RI Joko Widodo yang akan hadir dalam Upacara Pembukaan PON XX Papua 2021 pada 2 Oktober mendatang. Satuan Kodam Cendrawasih serta Batalion Kostrad turut memperkuat lapis pengamanan saat Orang Nomor 1 Republik Indonesia hadir.

Menurut Mayor Faisal, pihaknya bersama PB PON juga sudah melakukan screening mulai dari perangkat pertandingan, relawan (volunteer) hingga para penari di pembukaan PON Papua nanti. Pihak Kodim Jayapura berharap langkah ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat pembukaan seperti pengibaran simbol, logo hingga bendera tertentu yang dilarang oleh undang-undang.

Sementara itu, untuk mengantisipasi kerusuhan pascapertandingan, Kodim sudah membentuk PAM Dalam (pengamanan dalam) dan PAM Luar di wilayah Jayapura. Kemudian untuk
moratorium minuman keras, Kodim Jayapura mengerakkan Babinsa bersama Polri untuk terus melakukan operasi dan patroli secara berkala merazia toko-toko dan warung di jalan-jalan sekitar Kota dan Kabupaten Jayapura maupun Keerom yang masih menjual minuman keras.

Selanjutnya, Faisal menegaskan, terkait ancaman gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dipastikan gerombolan itu sudah terlokalisir di daerah tertentu khususnya di pegunungan. Pihaknya menjamin klaster PON Jayapura aman dari gangguan kelompok separatis tersebut.

Protokol Kesehatan

Pada kesempatan yang sama, Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura menegaskan pihaknya terus melakukan pengendalian protokol kesehatan di klaster Jayapura. Kebijakan Bubble
System diterapkan kepada para atlet dan official dengan melakukan screening H-1 sebelum pertandingan. Pun para penonton dan pendukung pertandingan juga wajib screening dengan masa 2x24 jam.

"Kita sudah membuat surat ke pihak keamanan dan panitia pertandingan terkait Bubble System ini. Atlet akan di-screening secara berkala apabila Bubble System-nya pecah. Kalau cabang dengan kontak tubuh dipertimbangkan lebih sering (di-screening), tapi kalau cabang olahraga yang lain kita pertimbangkan (tidak sering di-screening) dengan prokes yang telah ditetapkan," uhar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, dr Khairul Lie.

Bagi Khairul, yang juga Koordinator Kesehatan Sub Klaster Kabupaten Jayapura, tidak ada tawar menawar dalam penerapan protokol kesehatan selama PON berlangsung. Para penonton maupun perangkat pertandingan wajib mengenakan masker. Apalagi di setiap venue disiapkan Medical Station yang menyediakan tenaga kesehatan maupun sarana kesehatan seperti pendukung prokes, tes antigen hingga vaksinasi.

"Ada 23 Medical Station di venue termasuk di dalamnya ada tenaga kesehatan, peralatan kesehatan, dan sarana-prasarana kesehatan kemudian ada 13 Medical Statopm di luar non-venue. Petugas yang disediakan ada enam dokter spesialis dari Kementerian Kesehatan. Dari Dinas Kesehatan Provinsi menyediakan empat dokter ring dan lima dokter pertandingan serta ada 52 dokter di medical station ditambah dengan 190 paramedis," ujar Khairil.

Khairul menyebut, pihaknya juga sudah menyiapkan dua rumah sakit rujukan utama di Jayapura. Termasuk menyediakan ambulans helikopter untuk kebutuhhan kegawatdaruratan ketika jalan darat susah dilalui. 

Capaian vaksinasi COVID-19 sebagai syarat amannya kondisi kesehatan masyarakat menjelang PON Papua juga menunjukkan tren menggembirakan di Kabupaten Jayapura. Ini merupakan dampak dari masifnya pelaksanaan vaksinasi menjelang PON oleh Dinkes berasma kesatuan TNI dan Polri. 

Kasus terkonfirmasi juga terus menurun, tercatat tinggal 6 kasus. Hasil testing yang dilakukan sekarang sebanyak 500-600 per hari hanya 5 atau 6 orang yang terinfeksi virus Corona. Sebelumnya di bulan Juli 2021 bisa mencapai 40-50 orang.

"Cakupan vaksinasi untuk dosis pertama itu 56,09 persen, ini sudah jauh di atas rata-rata nasional, kita berharap bisa mencapai 60-70 persen. Untuk itu, kita berusaha membuka pelayanan vaksin di setiap puskesmas setiap hari," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya