Bonus Setara, Ketua NPC Indonesia Apresiasi Presiden dan Menpora
- Tangkapan layar
VIVA – Ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, melempar pujian kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, atas apresiasi dan perhatian yang diberikan kepada atlet difabel.
Kini, atlet difabel telah disetarakan dengan atlet non-difabel. Termasuk soal bonus.
“Kita berhasil ini karena pak Jokowi. Pak Jokowi berani menyetarakan harkat dan martabat kita dengan yang non-difabel. Itu yang membuat semangat kita bangkit,” kata Senny Marbun saat menjadi narasumber dalam sebuah acara Talkshow.
Tak hanya kepada Jokowi, Senny juga mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Menpora Amali. Pria asal Gorontalo itu selalu mendukung atlet NPC untuk terus mengikuti kualifikasi Paralimpiade.
“Pak Menpora memberi kita ruang yang sangat longgar, untuk latihan dan peralatan yang kita punya. Pak Menpora selalu mengatakan, jangan kamu putus asa dengan kekuranganmu. Sama yang saya selalu katakan kepada teman-teman jangan pernah hitung yang hilang dari tubuhmu, tapi hitung yang masih tersisa. Itu yang selalu saya suntik kepada mereka,” tutur Senny.
Pernyataan senada juga disampaikan atlet Parabulutangkis, Leani Ratri Oktila menurutnya, di era kepemimpinan Jokowi semua atlet baik yang difabel maupun non difabel benar-benar disetarakan.
“Di masa pemerintahan Pak Jokowi ini kami atlet merasa disetarakan dari keseluruhan. Jadi kita nggak merasa berbeda dengan yang lain. Itu buat kita percaya diri,” ujar Leani.
Sementara itu, Menpora Amali pada kesempatan ini mengungkapkan bahwa sejak dirinya menjadi Menpora, atas arahan dari Presiden Jokowi semua atlet disetarakan baik yang difabel maupun yang non-difabel.
Bahkan, di dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang Perpresnya telah ditandatangani Presiden Jokowi pada peringatan Haornas 9 September 2021 lalu, tidak ada perbedaan fasilitas yang didapatkan oleh atlet nasional.
“Di dalam DBON ini kami beri tempat yang setara antara atlet-atlet olimpiade dan paralimpiade. Tentu kita menfasilitasi sama persis, apa yang didapatkan oleh atlet olimpiade, mulai dari persiapannya, Pelatnasnya, pengiriman ke kualifikasi. Kemudian pada saat bertanding semuanya kami setarakan, tidak ada perbedaan sedikitpun. Karena kami tahu bahwa teman-teman yang terhimpun di NPC ini mereka punya kemampuan dan juga semangat untuk berprestasi,” jelas dia.