Khofifah Bangga Ada Atlet Jatim Raih Emas Paralimpiade Tokyo

Atlet bulutangkis Indonesia, Khalimatus Sadiyah
Sumber :
  • ANTARA/HO/NPC Indonesia

VIVA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi atlet bulutangkis asal Mojokerto Jawa Timur, Khalimatus Sadiyah yang berhasil mempersembahkan medali emas pertama untuk Indonesia dalam Paralimpiade Tokyo 2020 saat memenangkan final ganda putri bersama rekannya, Leani Ratri Oktila, akhir pekan lalu.

Prestasi Indonesia di Olimpiade dan Paralimpiade 2024 Paris

Atlet berusia 21 tahun yang lahir pada 17 September 1999 dan akrab disapa Alim ini memenangi final ganda putri bersama Leani Ratri Oktila saat melawan atlet Cina, Cheng Hefang dan Ma Huihui, di Yoyogi National Stadium. Keduanya menang telak di dua babak dengan skor 21-18 dan 21-12 dalam waktu 32 menit saja.

Dalam pertandingan tersebut, Alim dan Leani masuk dalam klasifikasi SL3-SU5. Klasifikasi SL3 merupakan kelas atlet dengan gangguan berjalan atau tidak seimbang. Sedangkan klasifikasi SU5 untuk atlet dengan keterbatasan bagian tubuh atas seperti salah satu tidak bisa digunakan secara normal.

Menpora Puji Venue Peparnas 2024 di Solo, Sudah Setara Paralimpiade

Atas prestasi yang mengharumkan Jatim dan Indonesia itu, Khofifah mengaku bangga dan bersyukur serta apresiasinya  atas prestasi ini. Menurutnya, capaian Alim merupakan kebanggaan besar bagi Jatim mengingat ia adalah salah satu putri daerah yang membawa harum nama Jatim hingga kancah dunia.

"Selamat untuk Khalimatus Sadiyah dan Leani Ratri Oktila yang telah berhasil mempersembahkan emas pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020. Alhamdulillah, kita  bersyukur dan bangga bahwa ada puteri daerah yang mengharumkan nama Jatim dan Indonesia di kancah internasional," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu, 5 September 2021.

Lebihi Target, NPC Indonesia Apresiasi Dukungan Menpora Dito untuk Atlet di Paralimpiade

Khofifah menambahkan, betapa sosok Alim merupakan contoh nyata di mana kekurangan dalam diri tiap individu dapat menjadi kekuatan yang bisa membawanya pada kesuksesan. Hal tersebut, lanjutnya, sudah semestinya tertanam pada benak setiap orang khususnya generasi penerus di Jatim.

"Prestasi atlet kita ini adalah bukti bahwa kekurangan bukanlah batasan untuk tidak meraih kesuksesan. Bahkan, dengan berkaca pada Alim, kita sebenarnya bisa mengubah kelemahan menjadi kelebihan, kekurangan menjadi kekuatan," tutur Ketua Umum PP Muslimat NU itu.

Khofifah juga menyemangati para atlet lain yang sedang berjuang untuk negeri. Ia berharap, semakin banyak kemenangan dapat diraih. "Kita tentu juga sangat berharap atlet lainnya bisa menyusul membawa medali dan kemenangan untuk negeri kita tercinta Indonesia," ucapnya.

Untuk diketahui, Alim adalah atlet binaan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jatim yang saat ini tercatat sebagai Aparatur Sipil Negara di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Sebelum meraih medali di Paralimpiade Tokyo 2020, berbagai prestasi telah berhasil ditorehkannya.

Di antaranya pada gelaran the 3rd Asian Para Games 2018, ia meraih medali emas untuk bulutangkis ganda putri kelas SL3-SU5, medali perunggu untuk bulutangkis tunggal putri kelas SL4, serta medali perunggu untuk bulutangkis ganda campuran kelas SL3-SU5.

Selain itu, juara 1 (emas), Indonesia Para Badminton International tahun 2016 di Solo, Juara 2 (perak), Peparnas ke XV tahun 2016 di Bandung, Juara 1 (emas), ASEAN Para Games ke 8 tahun 2015 di Singapura, dan Juara 1 (emas), Juara 2 (perak), Juara 3 (perunggu), pada ajang ASIAN Para Games ke 8 di Singapura tahun 2015 (piagam penghargaan dari Kemenpora), dan lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya