Ungkapan Rasa Puas Greysia/Apriyani Terhadap Pelayanan KOI dan CdM
- vstory
VIVA – Kesuksesan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, membawa pulang medali emas Olimpiade Tokyo 2020 tak lepas dari peran sosok-sosok di belakangnya. Terutama, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau NOC Indonesia dan tim Chef de Mission (CdM) yang bertanggung jawab atas Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Greysia/Apriyani menjadi satu-satunya penyumbang medali emas bagi Tim Merah Putih di Olimpiade Tokyo. Mereka mengalahkan wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, 21-19 dan 21-15, di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo.
Pencapaian tersebut membuat mereka mencatatkan namanya ke dalam buku sejarah lantaran menjadi ganda putri Indonesia pertama yang menaiki podium tertinggi Olimpiade sejak kali pertama bulutangkis dipertandingkan.
Atas prestasi tersebut, "The Smiling Champions" berterima kasih kepada NOC Indonesia serta tim CdM untuk Olimpiade Tokyo. Menurut keduanya, organisasi Non-Pemerintah pimpinan Raja Sapta Oktohari bersama CdM Rosan P Roeslani, telah memberi lebih dari sekadar pelayanan selama pesta olahraga terakbar sedunia itu dihelat di Tokyo.
“Yang saya lihat sebenarnya NOC Indonesia dan tim CdM selalu memerhatikan atlet-atlet, tidak pernah ada perbedaan bahwa si atlet ini unggulan dan yang ini tidak. Sekarang ini justru perhatiannya lebih sangat terasa semakin dekat, menjadi lebih erat persahabatannya,” kata Greysia.
Apriyani pun memperkuat hal tersebut. Dia mengatakan Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari, sering menelepon para atlet. Tak hanya sekadar memberi motivasi, tetapi juga untuk memastikan kondisi serta hal-hal yang dibutuhkan terpenuhi.
“Dari pertama kali kami belum berangkat ke olimpiade, NOC Indonesia dan CdM telah memberi perhatian dengan mengujungi kami ke Pelatnas PBSI di Cipayung. Menanyakan bagaimana persiapan kami,” terang Apriyani.
“Semua hal yang kami perlukan juga dipenuhi. Kami diperhatikan baik masalah makanan, kesehatan, fasilitas, dan lain-lain. Menurut saya NOC Indonesia ini memang benar-benar totalitas dalam memberangkatkan Kontingen Indonesia,” tambah Apri.
Perhatian yang sama, tambahnya, juga diberikan oleh CdM Rosan. Saat kepulangan ke Tanah Air, CdM turut mengawal atlet-atlet yang berbelanja di Bandara Internasional Narita, Jepang.
“Jadi atlet ini selama Olimpiade kan tidak boleh kemana-mana selain ke venue pertandingan dan Desa Atlet. Jadi saat pulang, kami baru bisa belanja. Setelah dilepas oleh Pak Okto dan Duta Besar RI untuk Jepang Hari Akhmadi, Pak Rosan juga mengawal semua atlet. Bahkan, beliau memerhatikan sampai semuanya masuk ke pesawat. Jadi perhatiannya untuk Olimpiade Tokyo kali ini semuanya luar biasa,” tambah Apri.
Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo membawa pulang lima medali, yakni satu emas, satu perak, dan tiga perunggu. Dengan hasil ini, Merah Putih menempati urutan 55 klasemen akhir perolehan medali.