Cara Perenang Azzahra Usir Stres di Tengah Intensitas Latihan Tinggi
- PRSI
VIVA – Perenang nasional, Azzahra Permatahani, merupakan salah satu atlet muda masa depan Indonesia yang baru saja tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Kendati gagal mendapatkan medali, namun penampilan Azzahra menjadi kebanggan tersendiri bagi Indonesia.
Di usianya yang masih 19 tahun, Azzahra terbilang sudah memiliki prestasi yang lumayan mentereng. Sejauh ini, dia telah memberikan sejumlah medali perak dan perunggu pada ajang Islamic Solidarity Games dan SEA Games.
Pada tahun 2017, Azzahra memenangkan medali perak dalam nomor gaya ganti 400 meter individu putri pada Islamic Solidarity Games 2017 yang diadakan di Baku, Azerbaijan.
Di tahun yang sama, Azzahra juga berhasil menyumbangkan sekeping medali perak dari nomor yang juga sama pada SEA Games di Kuala Lumpur.
Berikutnya, tahun 2018, dia mewakili Indonesia di Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta-Palembang, dan dia juga berkompetisi di Summer Youth Olympics 2018 yang diadakan di Buenos Aires, Argentina.
Sayangnya, pada dua ajang multi-event bergengsi itu, Azzahra tampil kurang maksimal sehingga gagal menyumbangkan medali.
Pada SEA Games 2019 di Manila, Azzahra bangkit dan berhasil menyumbang dua medali yang terdiri dari 1 perak dari nomor gaya ganti 200 meter individu putri, serta 1 perunggu dari nomor gaya ganti 400 meter individu putri.
Azzahra pun mengakui, bahwa dirinya merasa sempat stres akibat mengalami tekanan tinggi saat latihan. Namun, tekanan itu akhirnya bisa diusirnya dengan mencoba beberapa hal yang baru.
"Tahun 2018, aku ngalamin stres, bosen, jenuh, karena kan setiap hari latihan, karena setiap latihan selalu ditargetkan sama pelatih, dan aku tak bisa dapat target itu, terus aku sempat stres kenapa enggak bisa penuhi catatan waktu, terus aku minta ulang lagi latihannya supaya dapetin catatan waktu itu," kata Azzahra dalam acara VIVA Instalk yang disiarkan langsung di Instagram @vivacoid, Jumat 13 Agustus 2021.
"Waktu itu, pas pelatih tahu aku stres, aku disuruh off dulu latihannya, kayak ya sudah kamu di rumah saja dulu, atau kamu pergi ke mana dulu, seperti jalan-jalan, dan enggak usah mikirin renang, mungkin cuma latihan-latihan fisik atau cuma renang-renangan saja, jadi jangan mikirin renang dulu," sambungnya.
"Jadi, kalau misalkan kita lagi stres, kita harus cari hal baru, misalkan aku di renang, jangan pikirin renang dulu, jangan mikirin renang aku jelek kenapa, jadi kita harus cari sesuatu hal yang buat kita seneng sih, jadi pas kita sudah seneng, dan enggak mikirin hal yang tentang membuat kita stres itu, baru balik lagi ke renang, kalau aku sih begitu," jelasnya.
Lebih lanjut, Azzahra menambahkan, bahwa dirinya saat itu sempat berpikir untuk berhenti melanjutkan karier di olahraga. Akan tetapi, hal itu urung terjadi lantaran ada peran keluarga yang membuat Azzahra tetap melanjutkan karier sebagai perenang.
"Sempat (berpikir berhenti untuk jadi perenang), karena sudah saking capeknya juga, karena sudah saking stres juga, dan mikir kayak, 'ah ini catatan waktunya engga bisa tercapai nih, capek ah, mending berhenti saja, kayaknya enggak bakalan maju juga nih aku'," ungkapnya.
"Sampai akhirnya balik lagi itu mungkin karena dukungan dari keluarga sih, karena keluarga kayak selalu ngasih motivasi sama semangat," tutur perenang yang akan membela Kontingen Riau pada PON Papua 2021 mendatang.