Catatan Sejarah Filipina, Bermuda dan Qatar di Olimpiade Tokyo 2020

Lifter Filipina, Hidilyn Diaz
Sumber :
  • instagram.com/hidilyndiaz

VIVA –  Olimpiade Tokyo 2020 baru saja berakhir. Closing ceremony dihelat secara meriah di Olympic Stadium, Tokyo, Minggu 8 Agustus 2021.

Perseteruan hingga Ancaman Wapres Bunuh Presiden Filipina Diduga karena AS-China

Sejumlah cerita hadir di Olimpiade kali ini. Termasuk sejarah yang diciptakan tiga negara, yakni Filipina, Bermuda dan Qatar.

Dilansir berbagai sumber, Olimpiade Tokyo menjadi catatan bersejarah untuk ketiga negara tersebut. Untuk kali pertama, kontingen mereka meraup medali emas.

Pengamanan Presiden Marcos Diperketat Usai Diancam Dibunuh Wapresnya

Emas untuk Filipina lahir dari cabang angkat besi. Hidilyn Diaz merebut emas di nomor 55 kg putri.

Sedangkan Bermuda meraih emas dari cabang triathlon. Raihan tersebut dicatat oleh atlet putri Flora Duffy. Satu emas Bermuda ini tergolong fenomenal karena mereka hanya mengirimkan dua atlet ke Tokyo.

Menko Yusril Jelaskan Dasar Hukum Pemulangan Terpidana Mati Mary Jane ke Negara Asalnya

Fares El-Bakh mencatat sejarah untuk Qatar. Dia menyumbangkan medali emas pertama Qatar di cabang angkat besi nomor 96 kg putra.

Setelah itu, Qatar menambah satu emas lagi. Atlet Qatar, Mutaz Barshim dan Gianmarco Tamberi asal Italia dipersilakan berbagi medali emas di nomor lompat tinggi putra.

Atlet Qatar, Mutaz Barshim dan Gianmarco Tamberi (Italia)

Photo :
  • Twitter/@WorldAthletics

Catatan sejarah lainnya ditorehkan Burkina Faso, San Marino dan Turkmenistan. Untuk pertama kalinya, tiga negara ini merebut medali Olimpiade.

Burkino Faso merebut medali perunggu di cabang atletik nomor triple jump putra. Catatan tersebut diraih oleh Hugues Fabrice Zango.

Sementara itu, medali pertama San Marino lahir atas nama Alessandra Perilli. Dia merebut medali perunggu di cabang menembak nomor women's trap. San Marino menjadi negara dengan populasi terkecil yang merebut medali medali Olimpiade.

Turkmenistan merebut medali pertamanya di cabang angkat besi. Polina Guryeva merebut medali perak di nomor 59 kg putri.

Catatan sejarah lainnya diraih Macedonia Utara. Untuk kali pertama, mereka merebut medali perak. Sebelumnya, negara pecahan Yugoslavia ini hanya merebut satu medali perunggu sepanjang sejarah Olimpiade.

Dejan Georgievski menjadi pencatat sejarah Makedonia Utara. Dia merebut medali perak di cabang taekwondo nomor +80 kg putra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya