Merinding, Kisah Atlet China Berjuang di Olimpiade demi Pengobatan Ibu
- olympics
VIVA – Atlet remaja China Quan Hongchan meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 cabang loncat indah nomor papan 10 meter putri.
Atlet berusia 14 tahun itu meraih nilai tertinggi 466.20 dalam perlombaan yang berlangsung Kamis 5 Agustus 2021,
Dia unggul 40 poin dari peraih perak Chen Yuxi dan berhasil mengukir dua kali nilai sempurna, 10. Sedangkan medali perunggu jatuh ke tangan atlet Australia berdarah China, Melissa Wu.
Honchan merupakan atlet termuda yang memperkuat Tiongkok pada Olimpiade Tokyo 2020. Namun, di balik prestasinya yang cemerlang dan usianya yang masih tergelong belia, Honchan sudah memikul beban yang berat.
Dia mengaku tampill di Olimpiade Tokyo 2020 hanya untuk menghasilkan uang demi membantu pengobatan ibunya. Bahkan, Honchan tak pernah menyangka dirinya akan bisa meraih medali emas.
"Ibuku sakit. Saya tidak tahu persis nama penyakitnya. Saya hanya ingin menghasilkan banyak uang untuk merawat dan menyembuhkannya," kata Honchan, dilansir The Sun.
"Saya tidak memprediksi penampilan saya, saya juga tidak berharap mendapatkan nilai sempurna," sambungnya.
Hongchan juga menceritakan bahwa dirinya sangat gugup jelang pertandingan. Pasalnya, ini merupakan debutnya di pentas sebesar Olimpiade.
Untungnya, kegelisahan Hongchan hilang karena dukungan pelatih dan kedua orang tuanya. Sehingga, dia bisa tampil lepas hingga mendapatkan medali emas.
"Saya sangat gugup karena ini adalah Olimpiade pertama saya dan saya takut tidak bisa melompat dengan baik," ucapnya.
"Orang tua saya bilang tak masalah jika saya tidak menang. Dan, kata-kata itu membantu saya," jelasnya.
China saat ini masih berada di puncak klasemen perolehan medali Olimpiade Tokyo 2020. China total mengoleksi 79 medali dengan rincian 36 medali emas, 26 perak, dan 17 perunggu.
Atlet Indonesia di Olimpiade Dapat Ribuan Es Krim
Para atlet Olimpiade Indonesia mendapatkan dukungan penuh saat tampil membela Merah Putih di kancah Internasional.
