Badai Diprediksi Landa Tokyo saat Penutupan Olimpiade

Cincin Olimpiade raksasa di Tokyo.
Sumber :
  • Antara

VIVA – Badai tropis diperkirakan akan melanda Tokyo pada hari terakhir Olimpiade Tokyo 2020. Namun penyelenggara sejauh ini tidak mengumumkan perubahan apa pun dalam pertandingan Olimpiade yang masih berlangsung di hari itu.

Menag Nasaruddin Berharap Peringatan Hari Ibu Jadi Penguatan Pemberdayaan bagi Perempuan

Badan cuaca Jepang memperingatkan angin kencang, gelombang tinggi dan risiko tanah longsor dan banjir di sepanjang garis pantai timur dari Sabtu sore hingga Minggu, ketika Badai Tropis Mirinae diperkirakan akan melewati Tokyo.

Upacara penutupan Olimpiade diadakan pada Minggu malam, sementara final beberapa cabang olahraga, termasuk polo air dan senam ritmik berlangsung di sejumlah arena dalam ruangan di Tokyo pada Minggu siang.

Malaysia Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370

Balap sepeda juga masih dijadwalkan berlangsung di Shizuoka, barat daya Tokyo, sedangkan maraton putra akan dimulai Minggu pagi di kota Sapporo yang jauh di utara.

"Kami dengan tegas dan tenang memperhatikan jalur badai," kata juru bicara panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 Masa Takaya, dikutip dari AFP, Jumat 6 Agustus 2021.

Mobil Tabrak Kerumunan Pasar Natal di Jerman, 2 Orang Tewas

"Ini perlu diinformasikan secara objektif, sehingga kita bisa menghindari reaksi yang berlebihan," kata Takaya.

Pekan lalu, badai juga melanda Jepang, memaksa penyelenggara Olimpiade untuk menjadwal ulang beberapa acara dayung dan panahan, namun memajukan final selancar ombak untuk memanfaatkan ombak yang kuat sebelum badai.

Pada Jumat, Mirinae dilaporkan berada sekitar 100 kilometer utara pulau Minamidaito, dekat kepulauan selatan Okinawa. Badai tersebut bergerak ke timur, dengan kekuatan hingga 108 kilometer per jam.

Badai tropis lainnya berada di selat Taiwan, bergerak menuju Jepang. Musim topan Jepang berlangsung dari sekitar Mei hingga Oktober, dan puncaknya pada Agustus dan September.

Pada 2019, Topan Hagibis menerjang Jepang saat menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugbi, menewaskan lebih dari 100 orang. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya