Mulut Berbisa Atlet di Olimpiade, Kini Korsel Dikecam Rasis

Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020
Sumber :
  • Twitter @olympics

VIVA – Korea Selatan kembali bikin heboh Olimpiade Tokyo 2020 dengan hal kontroversial. Yang sekarang menjadi sorotan adalah komentar tak patut atlet kawakan mereka, Jin Jong-oh, dari cabang olahraga menembak.

Saat kembali ke negerinya, dalam sebuah wawancara mendadak Jong-oh melancarkan kalimat pedas buat peraih emas Javad Foroughi asal Iran.

Jong-oh menyebut Foroughi sebagai teroris dan mempertanyakan keikutsertaannya pada Olimpiade. "Bagaimana teroris bisa menang? Itu adalah hal paling aneh dan konyol," kata Jong-oh dikutip The Guardian.

Jong-oh juga menyebut kehadiran Foroughi merupakan sebuah omong kosong dalam Olimpiade ini.

Mulut berbisa Jong-oh tersebut sontak memancing kisruh. Apalagi sebelumnya Korsel juga sempat berulah setelah salah satu stasiun televisi mereka, MBC dalam siaran pembukaan Olimpiade dianggap melecehkan sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Tak ayal, pada Minggu siang beberapa tagar terkait dengan ulah Korsel menjadi trending topic di twitter, mulai dari #SouthKoreaRacist, #StopAsianHate, hingga #Jepang Barat.

Tim dari AS dan Boeing Ikut Penyelidikan Jeju Air, Ungkap Kesulitan akibat Black Box Rusak

Lebel teroris yang disematkan Jong-oh kepada Foroughi karena atlet tersebut tercatat sebagai salah satu anggota Garda Revolusi Iran (IRGC).

Pada 2019 lalu, Garda Revolusi Iran sempat dianggap sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat. Dan itu yang menjadi referensi Jong-oh sembarangan menyebut Foroughi sebagai teroris.

Kapal Feri Terbalik di Seosan, Dua Selamat dan Lima Penumpang Hilang
Evakuasi jenasah WN Korea Selatan Kyung Dam Oh yang meninggal saat mendaki Gunung Agung.

Sempat Hilang saat Mendaki Gunung Agung, WN Korea Selatan Ditemukan Meninggal Dunia

Warga Negara Asing (WNA) asal Korea Selatan, sempat dikabarkan hilang saat mendaki Gunung Agung ditemukan meninggal dunia. Tim SAR Gabungan menemukan Kyung Dam Oh (31), d

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025