Leni Haini, Atlet Hebat Indonesia yang Jual Medali Emas Demi Anak

Leni Haini saat mewakili Indonesia di SEA Games 1997
Sumber :
  • instagram.com/leni_haini

VIVA – Mantan atlet dayung Indonesia, Leni Haini ramai diperbincangkan di media sosial. Dia sampai harus menjual medali emas yang didapatkan di berbagai ajang internasional demi membiayai pengobatan anaknya.

Gelar Rakernas, PBPI Fokus Pembinaan Usia Muda Hingga Adakan Kejuaraan Padel Internasional

Habibatul Fasia, anak dari Leni mengidap penyakit epidermolysis bullosa. Dia sangat butuh perawatan segera untuk lepas dari sakit yang diderita selama ini.

epidermolysis bullosa diketahui merupakan penyakit keturunan yang menyebabkan kulit menjadi rapuh. Penderitanya akan sangat mudah melepuh pada bagian kulit hanya cuma karena paparan cuaca panas, gesekan, atau garukan.

Membanggakan, Siswa SMP di Bogor Ini Raih Medali Emas dalam Ajang Bergengsi

Untuk menyembuhkan penyakit ini, tidak sedikit biaya yang dibutuhkan. Leni yang sudah tidak tahu mesti mencari tambahan uang dari mana kemudian memilih untuk menjual medali emas yang dia miliki.

Hidup Leni kini berbeda jauh ketimbang saat masih aktif menjadi atlet. Perempuan berusia 44 tahun tersebut tidak memiliki penghasilan tetap yang bisa membuatnya menabung untuk perawatan sang anak.

Kantongi 56 Medali di Peparnas 2024, Ketua NPC Sumut: Maksimalkan Peluang Emas di Nomor Tersisa

Semasa menjadi atlet, torehan prestasi Leni begitu mentereng. Dia adalah atlet hebat yang mampu membuat Indonesia Raya berkumandang di level internasional.

Pada SEA Games 1997, Leni berhasil menyumbangkan dua medali emas dan satu perak. Dua tahun berselang, ajang yang sama diselenggarakan di Brunei Darussalam. Dia kembali mempersembahkan medali emas dan perak.

Kejayaan Leni masih lebih tinggi lagi. Dia bersama rekan-rekannya berhasil menyabet tiga medali emas dalam ajang The World Dragon Boat Racing Championship 1997.

Dua medali emas di Kejuaraan Dunia dan Kejuaraan Asia juga pernah jadi persembahannya. Belum lagi sejumlah prestasi di ajang-ajang internasional lainnya.

Sekarang Leni tidak bisa lagi bersandar kepada masa jayanya itu. Dia harus bersusah payah mencari dana untuk penyembuhan sang putri.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah memberi sinyal akan turut memberi bantuan. Saat ini mereka sedang berkoordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jambi, daerah tempat Leni menetap.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya