Kritik Malah Menguatkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032
- Dokumentasi KOI
VIVA – Pencalonan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 mendapatkan kritik dari luar negeri. Adalah Sebastian Stangio, mantan wartawan dari Vietnam yang menyebut keinginan Indonesia sebagai sebuah ilusi.
Melalui Komite Olimpiade Indonesia, pengajuan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 sudah dilakukan. Tapi kemudian kritik datang dengan membawa embel-embel DKI Jakarta yang semrawut dari segi transportasi.
Kritik soal itu sebenarnya sudah bisa dibantah lewat penghargaan yang diterima oleh DKI Jakarta dengan level internasional. Mereka dianggap sebagai salah satu dari tiga kota terbaik du dunia pada ajang Sustainable Transport Award (STA).
Ketua Komite Olahraga Indonesia, Raja Sapta Oktohari pun menanggapi tulisan Sebastian Stangio dengan santai. Menurut dia, justru apa yang diutarakan tersebut menjadi sebuah pengakuan terhadap potensi Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
"Tulisan Sabastian Sergio itu sebagai kritik yang sebenarnya sudah terjawab dengan adanya pengakuan dunia tentang kota Jakarta," kata pria yang akrab disapa Okto itu.
"Dan, KOI merasakan ada nilai positif dari dampak tulisan itu dimana secara tersirat betapa besar potensi Indonesia dipilih IOC (Komite Olimpiade Internasional) sebagai tuan rumah Olimpiade 2032," imbuhnya.
Okto memastikan pihaknya ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara pertama yang jadi tuan rumah Olimpiade 2032. Dan dia yakin betul potensi itu ada, merujuk kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018.
"KOI memang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah Olimpiade. Dan, Indonesia punya kapasitas untuk bisa menyukseskan pelaksanaan Olimpiade 2032," tuturnya.