PON 2021 akan Pertandingkan E-Sports Buatan Anak Bangsa

Game esports buatan Indonesia. Lokapala
Sumber :
  • Lokapala

VIVA – Sebagai cabang olahraga baru, E-Sports menunjukkan perkembangan yang pesat. Untuk itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pun berminat untuk mempertandingkan olahraga tersebut pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021.

Sejarah, Indonesia Kirim 6 Atlet ke Kejuaraan Resmi Padel Internasional, FIP Rise Manila 2024

Hal itu diungkapkan Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, usai berkunjung ke kantor Anantarupa Studio, Kamis 17 Desember 2020. Sebagai informasi, Anantarupa Studio merupakan perusahaan pengembang game MOBA asli Indonesia, Lokapala.

"KONI Pusat hari ini datang melihat bagaimana proses atau kegiatan yang dilakukan developer ini. Tadi, saya sudah dibawa keliling melihat bagaimana keunggulan dari game E-Sports ini," kata Marciano di Jakarta.

Pertumbuhan Ekonomi Sumut 5,2 Persen Lebih Tinggi dari Nasional, PON XXI Jadi Pendorong

"Saya lihat, keunggulan Lokapala itu mengangkat tema pahlawan nasional jadi sangat menarik. Pastinya, game ini akan sangat bagus karena anak-anak yang bermain secara tidak langsung akan belajar sejarah sehingga mengenal pahlawan nasional," jelasnya.

Photo :
  • Istimewa
Disinggung Safari PON Bersama Bobby Nasution, Begini Kata Pj Gubernur Sumut

Diungkapkan Marciano, untuk mengapresiasi Lokapala, pihaknya akan mempertandingkan game tersebut pada PON 2021 mendatang. Namun, statusnya masih eksibisi.

Marciano memiliki alasan kuat yang mendasari keputusannya itu. Baginya, game Lokapala membuktikan bahwa Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara pengembang game lainnya, seperti China dan Korea Selatan.

Selain itu, game ini sekaligus menambah wawasan nusantara bagi para pemainnya. Itu lantaran karakternya merupakan asli Tanah Air.

“Saya juga sudah merencanakan atas masukan pengurus KONI dan koordinasi beberapa pihak untuk dicoba pada PON 2021 bulan Oktober di Papua bisa kami pertandingkan di cabor eksibisi. Kami berikan kesempatan Lokapala untuk dipertandingkan,” ujar Marciano.

Di sisi lain, CEO Anantarupa Studio, Ivan Chen, sangat optimis game Lokapala akan semakin berkembang dan diterima masyarakat. Sehingga ke depannya bisa bersaing dengan game buatan luar negeri yang sudah lebih dulu dimainkan masyarakat Indonesia.

“Kami merasa optimistis masyarakat bisa menerima game ini. Contohnya, waktu soft launching, dalam waktu empat bulan game kami sudah dimainkan 1,5 juta. Itu tidak ada promosi atau turnamen. Itu artinya masyarakat Indonesia menerima,” ucap Ivan.

“Ke depan, kami akan banyak menggelar turnamen, sehingga kami bisa bersaing dengan game-game lain buatan luar negeri,” tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya