Legenda Tinju Irjen Johni Asadoma Ramaikan Bursa Ketum Pertina
- Istimewa
VIVA – Bursa Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Nasional dalam Munas 2020 nanti, diramaikan oleh pencalonan legenda nasional dan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Inspektur Jenderal Polisi Johni Asadoma. Johni mau terjun langsung dalam kepengurusan Pertina karena mau mengembangkan tinju nasional.
Reputasi Johni di dunia tinju tak usah diragukan lagi. Dia merupakan salah satu legenda karena sudah malang melintang berkompetisi di pentas nasional dan internasional.
Memulai karier sebagai petinju sejak usia 15 tahun, Johni berhasil meraih medali perunggu pada Kejurnas Senior di 1982. Dua tahun bsrselang, Johni jadi juara dalam Kejurnas di Lampung. Pun, di tahun yang sama, Johni jadi juara Piala Presiden XII.
Johni juga sempat menyumbangkan medali emas di SEA Games 1983, Singapura. Di tahun yang sama, dia juga sempat mewakili Indonesia dalam King’s Cup di Bangkok Thailand. Pencapaian Johni paling tinggi adalah mewakili Indonesia pada Olimpiade XXII 1984 di Los Angeles, Amerika Serikat, meski gagal di babak penyisihan.
Dengan deretan prestasi itu, Johni patut diperhitungkan untuk bisa merebut kursi Pertina 1. Niat Johni cuma satu, membangun tinju nasional untuk lebih baik lagi.
"Semua prestasi yang saya dapat ini berkat doa dari semua orang," kata Johni.
"Saya mau membangun prestasi tinju Indonesia lebih baik lagi. Kekurangan yang ada harus diperbaiki dalam pembinaan kedepan," lanjutnya.