5 Atlet Berhijab dengan Prestasi Menawan
- instagram.com/lindswell_k
VIVA – Saat ini, semakin banyak atlet berhijab yang mampu berprestasi. Mereka mampu menjadi inspirasi untuk para atlet muslim yang lain.
Atlet berhijab muncul dari berbagai cabang olahraga. Dari mulai wushu, angkat besi, panjat tebing, hingga tinju.
Berikut lima atlet berhijab dengan prestasi menawan:
1. Lindswell Kwok (wushu-Indonesia)
Lindswell Kwok disebut sebagai Ratu Wushu Indonesia. Â Dia mempersembahkan medali emas Asian Games 2018 untuk Indonesia. Raihan itu melengkapi prestasinya yang sudah mengoleksi lima medali emas dalam gelaran Kejuaraan Dunia sejak 2009.
Baca juga:Â Lindswell Kwok Makin Anggun dan Cantik dengan Hijab Syari
Di level SEA Games, ia merupakan peraih medali emas sejak 2011 di Jakarta, 2013 Myanmar, 2015 Singapura, dan 2017 Malaysia. Lindswell memutuskan pensiun usai Asian Games 2018.
Tak lama usai pensiun, Lindswell menjadi mualaf dan menikahi sesama atlet wushu, Achmad Hulaefi pada 9 Desember 2018. Kini, penampilan Lindswell berubah total dengan berhijab syari.
2. Ibtihaj Muhammad (anggar-Amerika Serikat)
Ibtihaj mencatat sejarah sebagai atlet Amerika Serikat pertama yang mengenakan hijab di Olimpiade. Hal tersebut terjadi di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.Â
Baca juga:Â Kisah Inspiratif Atlet Berhijab Pertama AS di Olimpiade
Wanita kelahiran New Jersey ini sempat meraih berbagai prestasi di kejuaraan dunia anggar, yakni medali emas pada 2014 dan medali perunggu pada 2011, 2012, 2013, dan 2015.
Seperti dilansir fusion.net, Ibtihaj berbagi kisah inspiratifnya mengenakan hijab dalam acara The Ellen DeGeneres Show. Dia rupanya bertekad kuat untuk menjaga keyakinannya dan meraih prestasi di dunia olahraga.
"Saya mencoba olahraga yang berbeda saat beranjak dewasa. Di setiap olahraga, ibu saya selalu mengubah seragam dengan menambahkan lengan panjang atau celana panjang," kata Ibtihaj.
3. Zeina Nassar (tinju-Jerman)
Nassar saat ini tercatat sebagai juara bertahan Berlin Boxer dan Kejuaraan Elite Wanita Jerman di kelas 57 kg pada 2018. Nassar memulai karier sebagai petinju profesional pada 2019. Atlet Jerman yang juga berdarah Lebanon ini menjadi petinju pertama yang mengenakan hijab di Jerman.
Baca juga:Â Zeina Nassar, Petinju Berhijab Pencatat Sejarah di Jerman
Awalnya, Nassar sempat dilarang untuk bertanding mengenakan hijab karena aturan dari International Boxing Association (Asosiasi Tinju Internasional) yang melarang penggunaan segala atribut keagamaan, termasuk hijab, dalam pertandingan. Perjuangan Nassar dan pelatihnya akhirnya berbuah manis. Peraturan mengenai penggunaan hijab pun berubah.
"Ini membuat saya sadar, apa yang saya perjuangkan bukanlah untuk diri saya sendiri, namun untuk semua perempuan berhijab yang merasa terbatasi. Ini (perubahan aturan) mungkin momen kemenangan di sepanjang karier saya," kata Nassar seperti dikutip dari Material Magazine.
4. Aries Susanti Rahayu (panjat tebing-Indonesia)
Atlet panjat tebing Indonesia, Aries Susanti Rahayu, mencuat namanya usai berhasil menyumbangkan medali emas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang untuk kontingen Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, dia menyumbangkan dua medali emas dari kategori speed putri dan speed relay putri.
Baca juga:Â Video Detik-detik Aries Susanti Pecahkan Rekor Dunia di China
Prestasi Aries tak berhenti sampai di sana. Sepanjang 2018, dia berhasil mengumpulkan medali emas dari berbagai ajang internasional. Perempuan asal Grogoban, Jawa Tengah, itu bahkan sampai dijuluki Spiderwoman.
Pada 19 Oktober 2019, Aries , kembali meraih gelar juara dunia di IFSC Worldcup di Xiamen, China. Dalam pertandingan final nomor speed world record putri, Sabtu, 19 Oktober 2019, Aries memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu 6,995 detik.Â
5. Sara Ahmed (angkat besi-Mesir)
Sara Ahmed mencatat sejarah di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Dia menjadi atlet putri pertama yang meraih medali di cabang olahraga angkat besi.
Sara sukses merebut medali perunggu. Hebatnya, saat itu dia baru berusia 18 tahun.
Gadis kelahiran 1 Januari 1998 ini, juga menjadi atlet putri pertama dari Mesir yang naik podium Olimpiade dalam sejarah 104 tahun terakhir.
International Weightlifting Federation (Federasi Angkat Besi Internasional) mengubah peraturan pada 2011, untuk memudahkan wanita muslim yang berpakaian longgar. Sara Ahmed pun bisa berprestasi tanpa mengorbankan keyakinannya dalam berhijab.
“Ini akan menjadi pendorong untuk gadis-gadis mencoba berlatih olahraga, dan siap menjadi generasi baru dalam angkat besi," dilansir The Independent.