Gagasan PB ISSI untuk Menghindari Maraknya Begal Sepeda
- VIVA.co.id/Dusep Malik
VIVA – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), Raja Sapta Oktohari turut buka suara terkait maraknya begal sepeda belakangan ini. Padahal animo masyakarat sedang besar-besarnya.
Okto menganggap masalah ini begitu sangat mengganggu. Karena keinginan masyarakat untuk berolahraga dengan sepeda jadi dibayangi teror begal sepeda.
"Ini sangat mengganggu sekali," kata Okto saat berbicara di Apa Kabar Indonesia Malam tv One, Kamis malam WIB 29 Oktober 2020.
Dari kasus begal sepeda yang terjadi belakangan ini, mayoritas barang-barang pribadi seperti telepon genggam yang jadi incaran. Okto mengingatkan, ada keselamatan pesepeda yang juga terancam.
Sebagian pesepeda yang berolahraga di jalan, biasanya menggunakan klip pada bagian pedal. Tujuannya agar telapak kaki menjadi nyaman ketika sedang mengayuh.
Dalam momen mengejutkan seperti pembegalan, para pesepeda seringkali juga ikut terjatuh. Karena memang sulit untuk mengeluarkan telapak kaki dari klip ketika dalam kondisi tidak siap.
"Begal ini bukan cuma sekadar mencuri barang. Tapi juga mengancam keselamatan pesepeda," ujar pria juga menjabat sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia itu.
Diakui Okto, PB ISSI sedang gencar mengkampanyekan bersepeda aman. Mereka melihat ada tempat yang cocok untuk itu, seperti Jakarta International Velodrome Rawamangun atau Sirkuit Sentul.
Di sana para pesepeda tidak cuma bisa menghindari begal. Ancaman kecelakaan seperti ditabrak kendaraan lain yang kerap terjadi di jalan raya juga bisa dihindari.
"Kebetulan kemarin kami dijamu Ananda Mikola di Sirkuit Sentul. Jadi di hari-hari tertentu dibuka untuk pesepeda," tutur Okto.
"Kita juga punya venue terbaik di dunia, yaitu Jakarta International Velodrome. Kalau dibuka untuk umum, masyarakat bisa menggunakannya. Sudah pasti aman dari begal," imbuhnya.
Keresahan masyarakat atas maraknya begal sepeda juga sudah direspons oleh beberapa pihak, bukan cuma kepolisian, tapi juga Satpol PP dengan cara membentuk tim khusus.