Heboh Balap Lari Liar, Mungkinkah Lahir Titisan Muhammad Zohri?
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Jagat dunia maya saat ini dihebohkan dengan fenomena menarik di jalanan. Puluhan pemuda berkumpul untuk menggelar balap lari. Tapi, balap lari ini bukan merupakan program dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), melainkan balap lari liar.
Bukan cuma di satu tempat, tren aneh ini digelar di sejumlah lokasi seperti di Bundaran Fortune Graha Raya, Jalan Boulevard Graha Raya, Sudimara Pinang, Pinang, Kota Tangerang, Depok, dan Bogor.
Dari video yang beredar, tampak sekelompok massa berbaris seolah membentuk lintasan. Perlombaan mempertandingkan dua orang dengan jarak 100 meter,
Tentu hal ini sangat unik, biasanya para pemuda berkumpul di jalanan untuk menggelar balap motor, atau mobil liar. Belakangan diketahui bahwa motif dari balap liar di jalanan ini karena untuk menghibur diri di masa pandemi.
Netizen memberikan tanggapan yang berbeda. Ada yang kontra, namun tak sedikit pula yang mendukung. "Balap motor dah biasa, Balap mobil dah pernah, Balap lari nih. Brasil punya sepakbola jalanan, Indonesia punya lari jalanan," tulis salah satu akun suporter sepakbola Indonesia.
“Daripada balap lari, mending balap lari. Lebih sehat (paling benjol dikit kalau jatuh kayak gini). Dibanding jatuh dari motor," sambung netizen lainnya.
Ngomong-ngomong soal lari, Indonesia saat ini memiliki jagoan lari 100 meter yaitu Lalu Muhammad Zohri. Sprinter 20 tahun tersebut sudah banyak meraih prestasi nasional maupun internasional.
Zohri mulai menggemparkan dunia pada 2018 silam saat meraih gelar juara dunia gelar juara dunia lari 100 meter putra U-20, di Tampere, Finlandia.
Di tahun 2019, Atlet yang dijuluki Bocah Ajaib dari Lombok itu meraih emas Malaysia Open Grand Prix, perak Kejuaraan Atletik Asia, dan perunggu di Seiko Golden Grand Prix Osaka.
Di sela-sela raihan prestasi itu, Zohri juga berhasil memecahkan beberapa rekor di nomor lari 100 meter putra. Saat meraih medali perak Kejuaraan Atletik Asia 2019, Zohri memecahkan rekor nasional sekaligus menjadi manusia tercepat se-Asia Tenggara dengan catatan waktu 10,13 detik.
Catatan itu juga membuat Zohri berhak lolos otomatis ke Olimpiade Tokyo. Catatan waktunya dipastikan telah menembus limit multievent terbesar dunia nomor lari 100 meter putra, yakni 10.05 detik.