Sambut Haornas 2020, Kemenpora Gelar Workshop IPTEK Olahraga

Kemenpora Gelar Workshop IPTEK Olahraga Jelang HAORNAS
Sumber :
  • Kemenpora

VIVA – Kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora) mengusung tema 'Sport Science, Sport Tourism dan Sport Industry' pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang ke-37 Tahun 2020 ini

Kemenpora Beri Apresiasi Bakrie Center Foundation Atas Dedikasi dalam Pemberdayaan Pemuda

Untuk mengimplementasikan tema tersebut Kemenpora menggelar pertemuan bertajuk 'Workshop IPTEK Olahraga' pada Selasa 1 Septeber 2020 di Bekasi, Jawa Barat. 

Pertemuan ini berujuan untuk memaksimalkan penerapan Sport Science di Indonesia ini, berusaha mendudukan beberapa pakar keolahragaan untuk menyelaraskan antara teori dan penerapan sport science di tanah air.

Uhamka Jadi Penutup Rangkaian Kegiatan Keluarga Muda Berdaya Kemenpora Tahun 2024

Staf Khusus Menpora Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga Mahfudin Nigara menekankan pentingnya sport science dalam kesuksesan prestasi olahraga di Indonesia. Ia mengatakan, semua program latihan para atlet di Indonesia harus memiliki landasan sport science yang kuat. 

"Semua harus pakai data, termasuk sport science agar prestasi bisa terukur dan direncanakan dengan baik," ujar Nigara dalam pembukaan acara.

Misi Penting Perangi Judi Online, Kemenpora Gelar Forum Pemimpin Muda Kegiatan Klub Berkawan

Pertemuan ini juga dihadiri beberapa pakar keolahragaan yang menjadi panelis, antara lain: Prof. Dr. Hari Setijono, M.Pd (Guru Besar Unessa); Drs. Octavianus Matakupan, M.Pd, (UNJ); Kadek Heri Sanjaya Ph.D (LIPI), Dr. Johansyah Lubis (UNJ) serta para cendikiawan olahraga dari federasi dan organisasi olahraga.

Beberapa isu mengemuka dalam kegiatan ini antaral ain, penggunaan teknologi Biomekanika untuk menganalisa kemampuan gerak, kajian sport medicine untuk mengakselerasi kemampuan fisiologi dan pemanfaatan instrumen tes yang tepat bagi atlet.

"Itu adalah beberapa isu penting yang harus menjadi perhatian kita. Para pemangku kepentingan olahraga di Indonesia. Agar teori-teori tersebut tidak hanya berhenti di lemari akademik dan usang begitu saja. Tetapi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas," Hari Setijono menambahkan. 

Kemenpora Gelar Workshop IPTEK Olahraga Jelang HAORNAS

Selanjutnya, sport science harus diterapkan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi olahraga karena sport science, pertama mampu memprediksi dan membandingkan hasil dari tes yang dilakukan.

"Jangan terbalik, tes dulu baru menyusun program, selama ini masih menyusun program didahulukan baru tes, jadi tidak tepat," ucapnya.

Kedua, sport science mampu memonitor hasil pelatihan yang telah dilakukan. Ketiga, dapat digunakan sebagai penentu keputusan. Keempat, dapat dipakai untuk melakukan identifikasi bakat dana penentuan sasaran, dan terakhir kelima, sebagai bahan untuk memberikan motivasi.

"Sport science dapat memonitor kenaikan dan penurunan performa atlet, memutuskan promosi dan degradasi berbasis data, dan dengan identifikasi tertentu dapat menentukan cabor yang tepat," tambahnya.

"Yang penting lagi adalah harus ada pemahaman yang sama, kalau pelatih tidak paham atau atlet tidak paham akan terjadi ketidaknyambungan dan akan menjadi lama berkembang," tutupnya.

Penelitian juga sangat diperlukan untuk pengembangan sport science dan kolaborasi dari berbagai lembaga peneliti sehingga secepatnya dapat diterapkan dengan tepat.

"LIPI banyak melakukan penelitian, termasuk bidang sport science, banyak dana di berbagai lembaga peneliti yang bisa dikerjasamakan, bisa dijajaki oleh Kemenpora," kata Kadek dari LIPI.

Adapun Octavianus Matakupan dari UNJ, menekankan bahwa diperlukan komitmen dari pemerintah, karena sebenarnya sport science sudah dibicarakan sejak era tahun 1980, bahkan sempat menggema di 1990, namun masih bersifat isu sporadis.

"Sport science sebanarnya sudah ada sejak 1980, tetapi sebatas heboh jika ada kegagalan prestasi lalu dianggap penting harus ada peran sport science," katanya.

Lebih jauh diperlukan keberlangsungan, penerapan yang terus menerus, hanya dengan kesinambungan hasil prestasi yang meningkat dapat diperoleh.

"Kata kuncinya, jangan berhenti, ada komitmen pemerintah untuk kontinuitas, hanya dengan menjaga penerapan secara terus menerus akan ada hasil. Saya melihat hasil Asian Games, SEA Games yang lalu bagus karena ada beberapa cabor yang kontinyu menerapkan sport science," tegasnya.

Melalui kegiatan ini, Kemenpora berharap agar sport sport science bisa semakin membumi dan mudah diaplikasikan. Kemenpora juga mendorong agar kajian-kajian di bidang olahraga semakin banyak dan bisa didistribusikan ke masyarakat-masyarakat olahraga di seluruh Indonesia.

Baca Juga:

Makin Panas, Chintya Candranaya Dituding Lari dari Kasus Pembohongan
Sadis, Bartomeu Dituding Sebagai Bencana Messi dan Barcelona
Messi Sudah Pasti Tinggalkan Barcelona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya