KONI Berniat Bantu Mediasi Polemik Panahan Indonesia

Marciano Norman.
Sumber :
  • VIVA/Robbi Yanto

VIVA – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia, Marciano Norman, berharap polemik dalam cabang olahraga panahan Indonesia bisa segera usai. Untuk itu, dia berencana membantu Pengurus Besar Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (PB Perpani) menyelesaikan masalah tersebut.

Ketum KONI Minta Panitia Besar PON 2024 Segera Dibentuk

Kisruh panahan Indonesia diawali oleh tidak dipilihnya Denny Trisjanto sebagai pelatih karena kualifikasinya, dianggap Perpani, tak sesuai standar. Keputusan tersebut ternyata mempengaruhi tiga atlet panahan Tanah Air, yakni Riau Ega Agata Salsabila, Diananda Choirunisa, dan Asiefa Nur Haensa.

Ketiganya enggan masuk pelatnas karena Denny tak menjadi pelatihnya. Sikap indisipliner tersebut membuat ketiganya dicoret oleh Perpani.

Ketum KONI Pusat Bangga Merah Putih Berkibar di BATC 2022

Tentu, sikap tegas Perpani membuat publik terkejut. Pasalnya, Riau Ega dan Diananda merupakan atlet yang membuat Indonesia mendapatkan tiga tiket menuju Olimpiade 2021 Tokyo.

Keduanya adalah atlet yang mempersembahkan medali bagi Indonesia di ajang Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Riau Ega menyabet medali perunggu nomor recurve putra, sedangkan Diananda medali perak recurve putri.

Peran Strategis Perwosi Dalam Membangun Prestasi Olahraga Indonesia

Melihat polemik yang tak kunjung usai, Marciano pun mengambil inisiatif untuk mencoba mendamaikan. Sebab, Indonesia akan rugi jika sampai tak menurunkan atlet terbaiknya di Olimpiade 2021 mendatang.

"Kemungkinan itu selalu ada, namun saya harus bicara dengan ibu Ketum Perpani Illiza Sa'aduddin. Insya Allah kita mengirimkan tim terbaiknya," tutur Marciano.

"Tidak lucu jika Indonesia berangkat ke Olimpiade, namun yang kita kirimkan bukan tim terbaiknya," jelas dia.

Di sisi lain, manajer Timnas Panahan Indonesia, Izzu Farhan Fajri, menegaskan jika ketidakhadiran ketiganya tak memberi pengaruh besar pada keberlangsungan pelatnas panahan. Justru, ada hal positif yang bisa diambil.

"Saya kira tidak ada pengaruh terhadap mental pemain, semua berbaur dengan baik. Formasi baru ini membawa aura positif," ujar Izzu Farhan Fajri.

Baca juga

Persiapan Olimpiade 2021 Terganggu Polemik Panahan Indonesia

F1 Revisi Jadwal, Turki Kembali jadi Tuan Rumah

Olahraga surfing/selancar ombak

Grand Final Liga Surfing Indonesia 2022 Diikuti 197 Atlet

Tuntasnya Grand Final LSI 2022 menjadi kebanggaan. Pasalnya, Grand Final ini adalah liga selancar ombak (surfing) pertama yang mewakili klub pertama di Asia.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022