Kisah Tragis di Balik Aksi Bunuh Diri Bidadari Olimpiade Rusia
- Fox News
VIVA – Kisah tragis terungkap di balik tewasnya mantan atlet Olimpiade berdarah Rusia Australia, Ekaterina 'Katia' Alexandrovskaya. Dia diduga tewas bunuh diri karena penyakit Epilepsi yang dideritanya.
Seperti diketahui, mantan atlet skating indah berusia 20 tahun tersebut ditemukan tewas terjatuh dari lantai 6 balkon apartemennya pada Jumat lalu, 17 Juli 2020. Insiden ini pun menjadi sorotan.
Seperti dilansir Daily Star, Jumat 24 Juli 2020, teman-teman dekatnya meyakini Ekaterina mengakhiri hidup karena terpaksa berhenti dari olahraga yang sudah digelutinya sejak kecil.
Ekaterina terpaksa berhenti dari olahraga yang dicintainya dan telah digelutinya sejak usia empat tahun setelah hasil diagnosis yang memilukan. Dia diketahui memiliki epilepsi.
Penyakit ini membuatnya tidak bisa lagi bersaing dalam dunia skating. Dia sempat berjuang untuk berdamai dengan kondisi ini ini hingga akhirnya ditemukan tewas di Moskow pada Jumat pekan lalu.
Mendengar kabar putrinya tewas, sang ibu pun terkejut hingga dirawat di rumah sakit. Begitu pula dengan teman-teman dan mantan pelatihnya juga turut berkabung atas insiden tragis ini.
Aparat hukum Rusia mengungkapkan, bahwa kematian Ekaterina diyakini sebagai bunuh diri. Dan laporan lebih lanjut menyebut Ekaterina telah 'mabuk' sebelum dia jatuh dari gedung di Jalan 1905 itu.
Seorang teman, Veronika, menyebut Ekaterina mengalami depresi sebelum kematiannya. Lockdown saat Pandemi Corona COVID-19 lalu juga memiliki efek negatif pada kesehatan mentalnya.
Ditambah pada lima tahun sebelumnya, dia juga kehilangan ayahnya tiba-tiba.
Teman Ekaterina lainnya, Alexandrovskaya, mengungkapkan bagaimana penderitaan Ekaterina dalam beberapa pekan terakhir. "Katia tidak dapat menemukan dirinya sendiri," katanya.
Sementara Veronika melanjutkan, “Dia merasa kesepian. Saya mendukungnya sebaik mungkin. Tapi karena keadaan (Corona), saya tidak bisa mencurahkan banyak waktu untuknya,"
"Yang saya sesali sekarang. Saya dijadwalkan bertemu dengannya tempo hari. Dia ingin kembali ke turnamen besar, tetapi tidak tahu bagaimana melakukannya (karena Epilepsi yang dideritanya)."
Sementara itu, mantan pelatih Ekaterina, Andrei Khekalo mengatakan bahwa mantan atletnya itu sudah tidak berlatih sejak 10 Januari 2020 silam. Itu setelah dia didiagnosa menderita Epilepsi.
“Dia mendapat serangan. Dia lalu menjalani tes sebelum Kejuaraan Empat Benua. Itu kompetisi yang sangat penting bagi Katia dan Harley (Windsor), di mana mereka harus tampil baik,” katanya RIA Sports.
“Katia tidak datang ke pelatihan, karena dia menderita serangan epilepsi. Ibunya takut, ada baiknya dia ada di rumah. Ambulans segera dipanggil, dan Katia diperiksa selama dua minggu."
“Setelah itu saya pergi menemui dokternya, yang mengatakan kepada saya bahwa itu adalah epilepsi," jelas Andrei Khekalo.
“Saya masih mencoba meyakinkan dia untuk tampil, tetapi mereka meyakinkan saya bahwa Katia harus menyelesaikan dan mengambil kehidupan lain," lanjutnya.
"Dia didesak untuk melanjutkan pendidikan. Dia adalah gadis yang cerdas, saya tidak ragu bahwa dia bisa masuk ke universitas mana pun," tambah Andrei Khekalo.
Ekaterina diketahui mewakili Australia untuk skating indah dan merupakan juara Olimpiade. Dia memenangkan emas di Kejuaraan Skating Indah Junior Dunia ISU pada tahun 2017 sebelum tampil di Olimpiade Pyeongchang 2018 dengan mitra skating Harley Windsor.
Baca juga:
Wow, Pose Nakal Atlet Cantik Rusia Buat McGregor Semringah
Wow, Tarif Hana Hanifah Cuma Butiran Debu dari Jam Tangan McGregor
Deretan WAGs Paling Tenar, Pasangan Ronaldo dan Messi Kalah Jauh