Pelari Nasional Sambut Baik Olahraga Lari Secara Virtual
- Istimewa
VIVA – Pandemi virus corona COVID-19 membuat hampir semua event olahraga di Indonesia dibatalkan. Salah satunya adalah kegiatan olahraga lari dari Pocari Sewat.
Tahun 2020 ada dua kegiatan lari yang seharusnya digelar di Bandung dan Solo. Namun karena COVID-19, maka dua kegaiatan tersebut dibatalkan.
Untuk tetap memuaskan para penggemar olahraga khususnya lari, mereka pun menyelenggarakan event bernama Pocari Sweat Virtual Race Run 2020 pada 16 Agustus mendatang. Meski digelar secara virtual, namun peserta nanti akan berlari bersama di hari dan jam yang sama.
Peserta juga diberi kebebasan untuk memilih tempat berlari. Mereka bisa melakukan di indoor maupun outdoor.
"Kami mentargetkan 4000 peserta, dengan dua kategori 5 km dan 10 km. Untuk biaya registrasi sendiri Rp175.000. Pendaftaran akan mulai dibuka pada 15 Juli nanti," kata Marketing Director PT. Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati dalam video converence, Senin, 13 Juli 2020.
"Kegiatan ini bukan sebagai ajang kompetisi atau mencari waktu terbaik. Tetapi nanti akan ada pemenang, misalnya dari kategori kostum terbaik atau pengalaman terbaik," tambahnya.
Kegiatan tersebut juga mendapatkan sambutan baik dari atlet nasional, Agus Prayogo. Meski ini digelar dengan virtual, namun Agus akan tetap bersemangat mengikuti kegiatan tersebut.
"Ini sangat spesial ya, karena baru pertama kali mengikuti kegiatan lari secara virtual. Saya rencananya akan ikut 10 km. Dibawa fun saja, karena kan tidak mengejar podium. Dan tetap mematuhi protokol kesehatan saat berlari nantinya," kata Agus.
Baca juga:
Liverpool Juara, Fans MU Menang Taruhan Sebesar Rp600 Juta
Juergen Klopp Sudah Punya Rencana Kapan Pergi dari Liverpool
Jawaban Zidane Soal Nasib James Rodriguez di Real Madrid
dr. Tirta Bagikan Tips Menyeimbangkan Denyut Jantung dan Kecepatan Lari, Hindari Kolaps saat Maraton
Dokter Tirta bagikan tips yang dapat para pelari lakukan menjelang race day untuk memaksimalkan performa sekaligus menghindari kelelahan, risiko cedera hingga kolaps.
