Kontroversi Petarung UFC Menyerah di Tengah Laga, Jadi Masalah Serius
- Bleacher Report
VIVA – Komisi Atlet Nevada (NSAC) akan menginvestigasi kasus pertengkaran yang terjadi dalam aksi walkout yang dilakukan oleh petarung Ultimate Fighting Championship, Max Rohskopf, saat berduel melawan Austin Hubbard, Sabtu 20 Juni 2020 atau Minggu pagi WIB. Dalam duel itu, Rohskopf sempat dilarang oleh pelatihnya, Robery Drysdale, untuk menyerah lebih dini.
Rohskopf mengaku tak bisa melanjutkan pertarungan karena merasa kesulitan bersaing dengan Hubbard di atas oktagon. Pria 25 tahun itu menyerah karena merasa hanya menjadi sasaran empuk Hubbard.
Dalam jeda pertarungan ronde dua ke tiga, Rohskopf sempat meminta sembilan kali kepada Drysdale untuk lempar handuk. Tapi, Drysdale menolak.
Baca juga: Aksi Cemen Petarung UFC Menyerah di Tengah Laga
"Kamu itu juara, br*ngs*k. Ayo lanjutkan," kata Drysdale dalam rekaman video yang beredar di twitter.
"Tidak, saya tak sanggup. Hentikan," ujar Rohskopf.
Bukan tanpa alasan, Rohskopf meminta laga untuk dihentikan. Sebab, dia merasa tak sanggup lagi menerima hantaman bertubi-tubi dari Hubbard.
Statistik laga tersebut memang kejam. Hubbard 58 hantaman signifikan. Dan, total hantaman Hubbard adalah 59, di mana satu lainnya begitu enteng diterima Rohskopf. Sementara, Rohskopf hanya melepaskan 17 hantaman, dan dua takedown.
Wajar saja, karena Rohskopf tak punya waktu panjang untuk persiapan. Sebab, dia baru diberitahu untuk bertanding kurang dari lima hari.
Baca juga: Blaydes Hancurkan Volkov Usai Dihabisi Mike Tyson UFC
"Ini insiden yang kami selidiki. Kami mungkin akan mengambil tindakan disiplin kepada mereka (pihak pelatih dan cornerman lainnya). Sepertinya, mereka memaksa petarung. Di mana, sebenarnya dia tak sanggup lagi bertarung," ujar Direktur Eksekutif NSAC, Bob Bennett, dilansir Bleacher Report.
Rekaman video yang menyiratkan Rohskopf menyerah sudah dipegang oleh NSAC. Kini, NSAC sudah bisa menggelar investigasi terkait insiden itu.
"Saya teguh pada apa yang sudah dikerjakan. Saya berharap lebih dari orang-orang yang dilatih, karena saya menyukai mereka. Dia tak terluka parah dan perlu dorongan mental. Saya pasti berharap hal yang sama dari pelatih," kata Drysdale.