5 Aksi Menakjubkan Valentino Rossi yang Bikin Kangen

Pembalap Monster Yamaha, Valentino Rossi
Sumber :
  • Motogp Pics

VIVA – Legenda MotoGP, Valentino Rossi, kini berusia 41 tahun dan membuatnya menjadi salah satu pembalap tertua yang pernah ada dalam sejarah. 

Sebuah usia yang tidak lagi muda untuk bersaing di dunia balap yang sangat kompetitif. Namun, Rossi terus membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Meskipun Marc Marquez adalah superstar MotoGP saat ini, nama Rossi dan ikon #46 selalu menarik banyak orang.

Rossi memiliki karier yang panjang dan dinaungi kesuksesan. Total, ada sembilan gelar juara dunia, dengan rincian 1 kelas 125 cc (sekarang Moto3) membela Scuderia AGV Apprilia 1997, kelas 250 cc pada 199 dan tujuh kejuaraan dunia MotoGP.

Hebatnya lagi, dia mampu menyabet gelar juara dunia lima musim berturut-turut di dua tim berbeda yakni pada 2001, 2002, 2003 (Honda), 2004, 2005 (Yamaha). Kemudian, Rossi baru kembali menjuarai MotoGP pada 2008 dan 2009. Rossi juga telah menyelesaikan 402 balapan dalam kariernya.

Kini, Rossi telah memasuki senja karier. Pembalap Honda Marc Marquez telah mengalahkan Rossi di seluruh balapan dalam beberapa tahun terakhir ini. 

Ancaman lain pun telah muncul, seperti rekan setim Maverick Vinales, dan pembalap dari tim satelit Yamaha, Fabio Quartararo. Pada MotoGP 2019, Rossi tidak mampu sekalipun membawa timnya meraih kemenangan.

Hasil terbaik Rossi sepanjang tahun 2019 adalah dua kali finis sebagai runner-up pada balapan MotoGP Argentina dan MotoGP Amerika Serikat. Nah, setelah lama tak meraih kemenangan, berikut 5 penampilan mengerikan Valentino Rossi di MotoGP: yang bikin kangen.

1. MotoGP Australia 2001

MotoGP Australia 2001 akan menjadi balapan paling indah bagi Rossi. Bukan tanpa alasan, dengan kemenangan di sirkuit Phillip Island itu, Rossi meraih gelar pertamanya di MotoGP atau yang saat itu bernama kelas 500 cc. 

Fabio Quartararo Bongkar Rahasia Motornya Lebih Cepat dari Marc Marquez

Setelah pertempuran sengit di sepanjang balapan melawan Max Biaggi yang juga tengah mengincar gelar juar,a kemenangan ditentukan di lap terakhir.

Perlu Mental Baja, Marc Marquez Akui di Pabrikan Ducati Tekanan Lebih Besar

Rossi seperti kesetanan, dengan melakukan beberapa aksi berani di beberapa tikungan. Entah bagaimana Rossi berhasil mempertahankan keunggulan sampai garis finis, hanya 0,013 detik di depan rekan senegaranya itu.

2. MotoGP Afrika Selatan 2004

Sasar Pasar Internasional, Harley-Davidson Jalin Kolaborasi dengan MotoGP

Sirkuit Welkom, Afrika Selatan, menjadi saksi bisu debut mengerikan Rossi bersama Yamaha. Setelah tiga gelar berturut-turut dengan Repsol Honda, Valentino Rossi memutuskan untuk menikmati tantangan baru. 

Jadi, ia bergabung dengan tim Yamaha yang sedang berjuang. Yang mengejutkan banyak orang adalah Yamaha saat itu tanpa kemenangan selama lebih dari setahun. Namun, Rossi jelas tahu apa yang dia lakukan, dan secara praktis ia membangun kembali kejayaan tim itu sendiri.

Rossi yang saat itu berusia 25 tahun memulai balapan di posisi pertama setelah menguasai sesi kualifikasi. Tapi, bukan berarti dia bisa melaju sendirian. 

Max Biaggi yang menggunakan motor Rossi ketika masih di Honda kembali menjadi lawan sengitnya sepanjang balapan. Rossi finis di posisi pertama meraih catatan waktu 43 menit 50.218 detik. Rossi hanya unggul 0.210 detik dari Biaggi di posisi dua!

3. MotoGP Spanyol 2005

Pada putaran pembukaan musim 2005 yang berlangsung di Sirkuit Jerez, Rossi kembali tampil luar biasa. Dia berhasil mempecundangi pembalap tuan rumah Sete Gibernau.

Gibernau terpaksa keluar dari trek di tikungan terakhir di lap terakhir setelah Rossi melakukan manuver berisiko dengan menyalip Gibernau dari sudut dalam.

Manuver Rossi membuat Gibernau sat itu murka. Dia menyebut aksi Rossi sangat membahayakan diri sendiri dan orang lain. 

“Saya tidak tahu berapa kali kita berbicara tentang tikungan itu, tetapi semakin banyak waktu berlalu, semakin saya mengerti bahwa banyak hal telah berubah sejak bentrokan itu. Banyak orang telah melihat manuver tersebut dan sejak itu telah diulang beberapa kali (oleh para pembalap lain),” ujar Gibernau, menyadur dari Tutto Motori Web.

4. MotoGP Amerika 2008

Rossi memiliki saingan baru di MotoGP Amerika Serikat yang berlangsung di Sirkuit Laguna Seca, 2008. Dia adalah bintang Ducati, Casey Stoner. Kedua pembalap menampilkan pertarungan ekstra seru.

Stoner dan Rossi beberapa kali saling mendahului sebelum akhirnya ketika balapan menyisakan delapan lap, musibah menimpa Stoner. Pembalap Australia itu terjatuh di gravel setelah melebar di sebuah tikungan ke kiri.

Stoner mampu bangkit dan kembali menempati posisi kedua. Namun, Rossi sudah kadung di depan, hingga akhirnya Rossi finis sendirian dengan selisih waktu 16 detik.

Setelah finis, Rossi mendatangi garasi Stoner untuk meminta maaf. Stoner memang tidak terlihat marah, namun dia mengucapkan kata-kata yang menyindir Rossi. "Ambisi Anda melebihi bakat Anda," kata Stoner.

Di sisi lain, bagi Rossi kemenangan itu adalah yang pertama di Sirkuit Laguna Seca setelah pada tiga penyelenggaraan sebelumnya prestasi terbaik yang didapat cuma posisi tiga.

5. MotoGP Catalunya 2009

Musim MotoGP 2009 memperkenalkan saingan baru Rossi, dalam bentuk rekan setimnya yang lebih muda, Jorge Lorenzo. Keduanya memuncaki klasemen sementara dengan poin yang sama 106.

Tapi, Rossi berhasil menggeser posisi Lorenzo setelah balapan di Catalunya, usai meraih kemenangan dramatis. Rossi berhasil menyalip Lorenzo di tikungan pamungkas saat balapan memasuki putaran terakhir. Penampilan Rossi dalam balapan itu mendapatkan pujian dari Lorenzo. Dia tak menyangka Rossi bisa menyalipnya dalam situasi yang sulit.

"Bagian dari diri saya tidak menduga manuver tersebut, tetapi bagian yang lain sudah menduga. Saya terlalu keras kepala untuk menutup ruang, saya sedikit takut dan mengubah gaya balapan saya," kata Lorenzo, dikutip Crash.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya