Gelar Rapat Virtual, PORDASI Berharap Olahraga Berkuda Masuk PON 2024
- Istimewa
VIVA – Berada di tengah pandemi corona COVID-19 tak membuat Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP PORDASI) vakum. Mereka tetap menjalankan roda organisasi dengan melaksanakan amanat Musyawarah Nasional 2020 untuk menggelar Rakernas 2020 secara virtual.
Rakernas ini digelar selama dua hari pada 19-20 Mei 2020. Tujuan utama Rakernas virtual Pordasi 2020 adalah meningkatkan pembinaan prestasi berkuda di Indonesia. Maka itu, pengurus mengesahkan sejumlah program kerja 2020 di masa kepengurusan 2020-2024.
"Dalam rakernas ini ada dua hal yang dilakukan. Pertama menjalankan amanat Munas yang kami lakukan pada 31 Januari lalu di Bandung, dan yang kedua membuat program kerja Pordasi untuk 2020," kata Ketua Umum Pordasi, Triwatty Marciano dalam rilis yang diterima VIVA, Kamis, 21 Mei 2020.
"Kemudian kami juga membahas dan menyempurnakan AD/ART Pordasi untuk Komisi A. Di Komisi B kami membahas turunan yang ada di Pordasi itu sendiri, seperti program kerja dari komisi Pacu, Peternakan, Equestrian, Polo, dan Horce Back Archery. Terakhir, Komisi C terkait urusan Dana dan Umum termasuk seluruh bidang yang mendukung kegiatan Komisi," tambahnya.
Agenda lainnya yang menjadi perhatian adalah menyiapkan roadmap. Di antaranya menuju Asian Games 2022 lantaran berkuda masih belum masuk Pekan Olahraga Nasional tahun depan.
Kondisi tersebut membuat atlet bisa fokus mempersiapkan dirinya menuju Asian Games 2022. Namun, untuk saat ini atlet diimbau untuk berlatih di rumah lantaran pandemi corona masih belum usai.
Ke depannya, Pordasi akan mengusahakan cabor berkuda masuk PON 2024.
"Kami memang tidak ikut PON Papua. Roadmap terdekat kami mempersiapkan Atlet untuk berlaga di Asian Games 2022 yang dilangsungkan di Hangzhou. Semoga cabor berkuda sudah masuk di PON 2024," kata Sekretaris Jenderal Pordasi, Adinda Yuanita.
Sementara itu, Pordasi berharap Equestrian Champions League (ECL) yang sudah memasuki seri kedua bisa dilanjutkan di tahun ini. Namun, tetap menyesuaikan dengan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia.
ECL yang menjadi liga olahraga ketangkasan berkuda pertama di Indonesia ini baru dihelat sebanyak dua seri. Masih ada tiga seri lagi dan satu seri final yang tertunda akibat pandemi corona.
Baca juga:
Premier League Tertunda, Nike dan Liverpool Buat Kesepakatan Baru
Rencana Bek Chelsea Jika Sudah Pensiun dari Sepakbola?
Demi Keamanan Kapten Aston Villa 'Dikawal' Anjing Seharga Rp42 Juta