Tontowi Pensiun, PBSI Berharap Regenarasi Akan Terus Berjalan
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Tontowi Ahmad menyatakan, resmi mengakhiri kariernya di dunia bulutangkis profesional. Pengumuman gantung raket Owi sapaan akrab Tontowi dilakukan melalui akun instagramnya.
"Ini saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk sesuatu yang saya tekuni lebih dari setengah umur saya, yang membuat hidupku menjadi lebih berwarna, kadang susah kadang senang tapi saya bangga dengan apa yang sudah saya capai , di mana saya bisa meraih puncak prestasi yang saya dan orangtua juga keluarga harapkan. Memang saya mengharapkan saya bisa menyudahi ini di puncak podium tapi inilah hidup tidak selalu apa yang kita inginkan bisa tercapai seperti situasi dan kondisi saat ini," tulis Owi di Instagram pribadinya.
"Tapi apapun yang terjadi saya saya sangat bersyukur bisa berada di posisi saya sekarang ini. Saya juga mau berterimakasih untuk semua yang sudah mendukung karier saya di bukutangkis selama ini yang tidak bisa saya sebut satu per satu. Dan sekarang waktunya saya melanjutkan hidup untuk meraih kesuksesan di bidang lain," tambah pria berusia 32 tahun ini.
Menanggapi pensiunnya Owi, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan bahwa gantung raket adalah momen yang akan dialami oleh setiap atlet, termasuk Tontowi yang merupakan salah satu pemain ganda campuran terbaik Indonesia di mata Susy.
"Tiap atlet pasti punya batas waktu untuk mengakhiri kariernya. Tontowi menyadari hal ini, setelah mempertimbangkan, melihat situasi dan kondisi, dia memutuskan untuk mundur selamanya dari bulutangkis," kata Susy dikutip dari laman PBSI.
Susy yang merupakan peraih medali emas tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992 ini menuturkan bahwa mundurnya Tontowi tentunya menjadi sebuah kehilangan bagi tim pelatnas. Sebagai atlet dengan segudang prestasi, Tontowi merupakan figur panutan bagi para juniornya di pelatnas.
"Tontowi adalah salah satu atlet terbaik di sektor ganda campuran. Dedikasi, disiplin dan komitmennya luar biasa. Ini yang membuat dia bisa meraih banyak gelar juara dan masuk dalam jajaran elit dunia," ucap Susy.
Susy pun berharap semangat juang seorang Tontowi bisa menular ke atlet-atlet muda yang ada di pelatnas sehingga roda regenerasi di ganda campuran terus berjalan.
Owi memiliki segudang prestasi saat menjadi atlet ganda campuran bulutangkis. Puncak kariernya didapat saat ia perpasangan dengan Liliyana Natsir, di mana salah satunya adalah meraih emas di Olimpiade 2016.
Sementara itu, PBSI juga menyatakan bahwa Owi telah mengirimkan surat resmi pengunduran dirinya. Dalam surat yang ditujukan Tontowi kepada Ketua Umum PP PBSI Wiranto tersebut, Tontowi menyampaikan maksudnya untuk mengundurkan diri dari pelatnas PBSI serta menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada PBSI atas bimbingan dan kesempatan untuknya selama menjadi pebulutangkis.
"Tontowi telah mengajukan surat pengunduran diri per hari ini. PBSI mengucapkan terima kasih kepada Tontowi yang sudah berjuang dan berkontribusi dengan membawa banyak gelar juara dan mengharumkan nama bangsa Indonesia," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto.
"Tontowi adalah seorang pekerja keras, tekun, tidak pernah mengenal lelah, terutama kalau dia sedang dapat tantangan. Saya kira ini bisa menjadi contoh teladan bagi atlet-atlet muda, kerja keras dan disiplinnya patut dicontoh," tambahnya.
Baca juga:
Penyerang Arsenal Terancam Sanksi Karena Balon
Komentar Arsene Wenger Sepakbola Tanpa Penonton?
Tontowi Ahmad Putuskan Pensiun dari Bulutangkis?