Tontowi Ahmad, Virus Corona dan Bulutangkis

Tontowi Ahmad
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Selesai sudah perjalanan Tontowi Ahmad di dunia bulutangkis. Senin 18 Mei 2020, Tontowi mengumumkan dirinya pensiun.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Owi, sapaan Tontowi terjun ke dunia bulutangkis profesional pada 2005. Di mana ia bergabung dengan PB Djarum. 

Tak dijelaskan secara rinci apa alasan Owi gantung raket. Namun, kemungkinan besar Owi memutuskan pensiun karena pandemi virus Corona yang menghentikan segala turnamen bulutangkis. Dalam tulisan di akun instagramnya, pebulutangkis 32 tahun tersebut  'mengalah' dengan situasi saat ini.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Situasinya saat ini memang sudah tak ada lagi kejuaraan-kejuaraan bulutangkis. Pandemi virus Corona memaksa segalanya terhenti. 

Pemain ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) telah mengambil langkah dengan menangguhkan semua turnamen BWF World Tour dan turnamen lainnya.

Setidaknya ada 14 turnamen yang ditangguhkan. Di antaranya adalah Kejuaraan Asia, Piala Thomas, Piala Uber. 

Di satu sisi, wabah Corona entah sampai kapan akan berlalu. Sehingga, turnamen-turnamen itu juga menjadi tak menentu kapan akan kembali digelar. Sementara Owi saat ini sudah 'berkepala tiga'. Usia yang sudah senja bagi seorang atlet bulutangkis.

"Ini saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk sesuatu yang saya tekuni lebih dari setengah umur saya, yang membuat hidupku menjadi lebih berwarna, kadang susah kadang senang tapi saya bangga dengan apa yang sudah saya capai , di mana saya bisa meraih puncak prestasi yang saya dan orangtua juga keluarga harapkan. Memang saya mengharapkan saya bisa menyudahi ini di puncak podium tapi inilah hidup tidak selalu apa yang kita inginkan bisa tercapai seperti situasi dan kondisi saat ini," tulis Owi di Instagram pribadinya.

Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Apriyani Rahayu.

"Tapi apapun yang terjadi saya saya sangat bersyukur bisa berada di posisi saya sekarang ini. Saya juga mau berterimakasih untuk semua yang sudah mendukung karier saya di bukutangkis selama ini yang tidak bisa saya sebut satu per satu. Dan sekarang waktunya saya melanjutkan hidup untuk meraih kesuksesan di bidang lain," tambah pria berusia 32 tahun ini.  

Sudah Ancang-ancang

Tontowi sepertinya sudah ancang-ancang untuk gantung raket. Pada Februari lalu, pebulutangkis kelahiran Banyumas itu mundur dari Pelatnas PBSI.

Mundurnya Tontowi Ahmad dari Pelatnas disampaikan Pelatih Ganda Campuran PBSI, Richard Mainaky. Kabar tersebut sempat heboh, karena Tontowi berencana mundur jelang turnamen BWF World Tour seri Eropa.

"Selamat malam Kak Ichad. Maaf sebelumnya, saya berencana kontrak habis, mau mengundurkan diri, mau pensiun," tulis Tontowi Ahmad melalui chat WA ke Richard Mainaky.

Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir

"Makasih ya Kak Ichad, sudah membantu saya selama ini dari saya belum jadi apa-apa sampai sekarang. Nanti saya ke Cipayung ya Kak Ichad. Sekali lagi terimakasih banyak kak, sampai saya menjadi seperti ini tidak lepas dari bantuan Kak Ichad," sambung pesan tersebut.

Gudang Prestasi

Owi terjun ke dunia bulutangkis profesional pada 2005. Di mana ia bergabung dengan PB Djarum. Prestasinya mulai berkilau ketika ia dipasangkan dengan Liliyana Natsir pada 2010. Setahun setelah itu, Tonwowi dan Liliyana berhasil meraih emas SEA Games 2011. 

Pada 2012, 2013 dan 2014 Owi dan Liliyana berhasil menorehkan hattrick gelar All England, serta bertengger di posisi nomor satu dunia. 

Selain itu, Tontowi dan Liliyana juga pernah menjuarai Kejuaraan Asia 2015. Sementara untuk tingkat BWF Super Series antara lain Indonesia Open 2017, Hong Kong Open 2016, Singapore Open 2011 dan 2013-2014, French Open 2014 dan 2017, hingga India Open 2011-2013.

Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Di level BWF Grand Prix, Tonwowi berhasil menjadi juara di Macau Open 2010-2012, Indonesian Masters 2010, 2012 dan 2015, Malaysia Masters 2011, hingga Swiss Open 2012.

Tontowi dan Liliyana mencapai puncak prestasinya pada 2016 ketika meraih medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil. Pada 2019, Tontowi ditinggal oleh Liliyana yang memutuskan untuk pensiun. PBSI kemudian memasangkan Owi dengan Winny Oktavina Kandow.

Namun, duet keduanya belum mendapatkan prestasi yang maksimal. Owi dan Winny hanya mampu menembus perempat final All-England dan China Open 2019.

Selanjutnya, pada ajang Indonesia Masters 2020 bulan Januari lalu, Owi diduetkan dengan Apriyani Rahayu. Minimnya periapan membuat mereka terhenti di babak kedua. Itulah pertandingan terakhir yang dijalani Tontowi setelah 15 tahun pengabdiannya di bulutangkis untuk Indonesia.

Terima kasih Tontowi!
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya