Lukman Niode Meninggal Dunia, PB PRSI: Dia Perenang Terbaik Indonesia

Mantan perenang nasional, Lukman Niode
Sumber :
  • Twitter/@richardbera

VIVA – Kabar duka datang dari dunia olahraga Indonesia. Mantan perenang, Lukman Niode meninggal pada Jumat 17 April 2020. Lukman menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pelni pukul 12.38 WIB.

Akuatik Indonesia Resmi Ganti Nama Jadi Federasi Akuatik Indonesia

Wakil Ketua Umum PB PRSI Harlin E Rahardjo mengucapkan duka cita yang mendalam atas kepergian mantan perenang di Olimpiade 1984 di Los Angeles itu. Harlin mengatakan, Lukman merupakan salah satu perenang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

(Baca juga: Mantan Perenang Nasional Lukman Niode Meninggal Dunia)

Millennium Aquatic Jakarta Juara 8 Kali Kejurnas IOAC 2023

Meski sudah lama pensiun, Harlin menyebut Lukman merupakan sosok yang mau berbagi ilmu dan menjadi panutan bagi atlet-atlet muda Indonesia.

"Kami sangat sedih dan sangat kehilangan sahabat dan mitra di dalam kepengurusan PRSI sejak lama. Beliau adalah mantan atlet terbaik yang dimiliki Indonesia," kata Harlin kepada VIVA.

Indonesia Lolos Final Renang Estafet Campuran Asian Games 2023

"Dia bukan hanya berprestasi di Indonesia dan Asia Tenggara saja. Dia pernah meraih dua emas di SEA Games 1983. Dia juga menjadi panutan atlet-atlet angkatan di bawahnya," imbuhnya.

Harlin sendiri punya pengalaman yang tak mungkin dilupakan. Lukman merupakan kolega pertamanya saat terjun di dunia pengurusan renang. Harlin dan Lukman pernah sama-sama memimpin PRSI DKI Jakarta pada 2005 lalu.

Ketika itu, Harlin menjabat sebagai Ketua dan Lukman merupakan Sekjen. "Pastinya saya merasa kehilangan banget. Soalnya komunikasi kami selama ini juga lancar. Saya juga kaget dia dirawat di ICU beberapa hari lalu," tuturnya.

Lukman meninggal di usia 56 tahun. Semasa menjadi atlet, Lukman memilki segudang prestasi. Dia pernah memecahkan rekor Asia yang kala itu dipegang perenang Jepang Kenji Ikeda pada SEA Games 1983. Di ajang pria yang akrab disapa Lucky itu mendapatkan dua emas untuk nomor punggung 100 m dan 200 m putra.

Lukman juga menjadi salah satu anggota kontingen Indonesia yang mengikuti Olimpiade 1984 di Los Angeles. Setelah pensiun sebagai perenang, Lukman sempat menjabat Wakil Ketua I Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) pada 2015 hingga 2017. 

Ia juga menjabat Wakil Ketua IV Pembinaan Prestasi (Binpres) bidang olahraga terukur KONI Pusat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya