PSBB Diberlakukan, PBSI Paksakan Atlet Bulutangkis Indonesia Latihan
- badmintonindonesia.org
VIVA – Virus Corona hingga saat ini masih mewabah di Indonesia. Pemerintah terus berupaya menangani virus yang dikenal COVID-19 tersebut.
Bulutangkis dunia juga terdampak ganasnya COVID-19, sederet turnamen ditunda pasca dilangsungkannya BWF World Tour Super 1000, All England Open 11-15 Maret 2020.
Pasca All England, para pebulutangkis Indonesia menjalani isolasi di Pelatnas CIpayung, Jakarta Timur. Hingga kini mereka masih berada di sana.
Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Indonesia (PP PBSI) memutuskan untuk tetap
menempatkan atlet-atlet di Pelatnas Cipayung dan tidak memulangkan ke rumah masing-masing. Kegiatan latihan akan tetap berjalan dengan ketentuan khusus dan mengacu pada protokol kesehatan dari pemerintah.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti mengatakan, Pelatnas Cipayung baru akan mulai menerapkan program latihan intensif mulai 2 Juni 2020 atau setelah hari raya Idul Fitri. Latihan pada tahap ini sudah mulai normal kembali karena para atlet akan menjalani program persiapan menuju turnamen, seandainya turnamen sudah bisa berjalan pada Agustus 2020.
"Latihan sekarang ini tetap ada, mencakup teknik dan fisik, tapi hanya untuk jaga performa, stroke akurasi saja. Porsi latihannya sekitar 40-50 persen saja, yang terpenting saat ini menjaga kesehatan atlet, jadi menyesuaikan dengan kondisi atlet, program sesuai arahan pelatih masing-masing sektor," ujar Susy dilansir dari badmintonindonesia.org, Jumat 10 April 2020.
"Program latihan normal akan berjalan setelah lebaran, semoga situasinya juga sudah normal kembali," tambah Susy.
Sementara itu, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta resmi diberlakukan. Dasar hukum penerapkan PSBB pun telah resmi keluarkan secara final. Hal itu dituangkan dalam bentuk Peraturan Gubernur nomor 33 tahun 2020 dan diterapkan mulai hari ini, Jumat 10 April 2020 pukul 00.00 WIB.
Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto mengatakan, pihaknya akan meminta dispensasi ke Kemenpora terkait PSBB ini. "Kami juga memperhatikan masukan tentang PSBB, yang tidak membolehkan adanya kegiatan berkumpul lebih dari lima orang. PBSI akan meminta dispensasi lewat Kemenpora dan suratnya kami ajukan Kamis," kata Budiharto saat Rapat Dengar Pendapat Umum di Komisi X DPR RI, Rabu 8 April 2020.
Demi Keselamatan Pebulutangkis
Budiharto menuturkan, PBSI memutuskan untuk tetap menempatkan atlet-atlet di Pelatnas Cipayung dan tidak memulangkan ke rumah masing-masing. Kegiatan latihan akan tetap berjalan dengan ketentuan khusus dan mengacu pada protokol kesehatan dari pemerintah.
Keputusan itu, kata Budiharto diambil demi menjaga kesehatan dan keselamatan atlet selagi COVID-19 masih melanda Tanah Air. Setelah dikaji, PBSI menilai bahwa atlet akan lebih aman jika tetap berada di lingkungan pelatnas yang telah menjadi area karantina tertutup. Dari segi asupan makanan dan nutrisi akan lebih terjamin, program menjaga kebugaran atlet pun akan lebih mudah dilakukan saat mereka berada di pelatnas.
Keputusan berjalannya pelatnas akan dibagi menjadi dua tahapan. Tahap pertama dimulai pada 13 April 2020 hingga akhir Mei 2020. Pada tahap ini, program latihan yang berjalan hanya 40 persen dari program biasanya, dan bertujuan untuk menjaga kebugaran.
Menurut Budiharto tahap kedua dimulai pada 2 Juni 2020, pelatnas akan berjalan normal dengan program intensif untuk peningkatan performa dan persiapan jika turnamen sudah mulai berjalan pada Agustus 2020.
Baca: ?PBSI Minta Dispensasi ke Kemenpora untuk Pebulutangkis Soal PSBB