Tak Percuma Justin Gaethje Berguru ke Mike Tyson, Kebal Pukulan
- UFC.com
VIVA – Tony Ferguson harus waspada dengan Justin Gaethje saat berduel di Ultimate Fighting Championship 249, 18 April 2020 mendatang. Meski cuma petarung medioker, Gaethje nyatanya memiliki statistik mentereng dan terbilang kebal pukulan.
Dilansir situs resmi UFC, statistik Gaethje dalam menerima serangan frontal ke tubuhnya terbilang luar biasa. Lewat statistik itu, terbukti, Gaethje memiliki daya tahan tubuh kuat.
Gaethje sanggup menerima 10,23 serangan signifikan per menitnya. Jumlah ini enam kali lebih banyak dari Khabib Nurmagomedov.
Pun, Ferguson kalah. Dia cuma sanggup menerima serangan 7,23 kali per menitnya.
Wajar, karena Gaethje merupakan fans dari petinju legendaris Mike Tyson, yang memiliki kemampuan bertahan dan kekuatan tubuh luar biasa. Terlebih, Gaethje pernah berguru ke Tyson untuk memperdalam ilmu strikingnya.
Lewat statistik ini, Ferguson sudah seharusnya waspada. Sebab, El Cucuy harus pintar-pintar dalam menjaga jarak agar tak disergap Gaethje yang memiliki kemampuan submission mumpuni.
Gambaran ini sebenarnya cukup membuktikan, Ferguson versus Gaethje bisa menjadi duel yang menarik. Sebab, Ferguson merupakan petarung yang memiliki agresivitas tinggi di atas oktagon.
Sepanjang kariernya di UFC, Ferguson sudah mencetak 12 KO. Kemudian, dia melepaskan 1.865 serangan signifikan.
Catatan itu, antitesis dari Gaethje. Jadi, Ferguson sang penyerang, Gaethje merupakan petarung dengan gaya bertahan kuat.
The Highlight (julukan Gaethje) juga memiliki filosofi unik, "Dibunuh atau Terbunuh". Filosofi ini membuat Gaethje menjadi petarung yang nekat dan tak memikirkan menang atau kalah.
"Di olahraga ini, saya tak memikirkan menang atau kalah. Yang penting, saya bisa menghibur penonton. Saya mau diingat sebagai petarung yang paling menghibur di atas arena," ujar Gaethje.