Imbas COVID-19, Maharatu Bulutangkis Dunia Jadi Pengusaha Kue

Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin.
Sumber :
  • Instagram: Carolina Marin

VIVA – Virus Corona terus mewabah, Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi negara-negara yang terdampak virus COVID-19 tersebut.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Bulutangkis dunia juga terdampak, sederet turnamen ditunda akibat mengganasnya virus bernama COVID-19. Terakhir diselenggarakan adalah BWF World Tour Super 1000, All England Open 2020 11-15 Maret lalu.

Pebulutangkis top dunia tengah menjalani masa isolasi mandiri, banyak di antara mereka yang mejalani latihan sendiri di rumah, ada juga yang diisolasi di pelatnas.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Setelah menjalani masa karantina lebih dari dua minggu, para pebulutangkis dunia kerap membagikan aktivitas mereka. Salah satunya datang dari maharatu bulutangkis dunia, Carolina Marin.

Efek dari ditundanya turnamen, Carolina mengumumkan banting setir. Kini ia mengumumkan menjadi pengusaha kue. 

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Lewat akun Intsagramnya, Carolina mengaku siap untuk usaha masa depannya, namun ini diutarakan sebagai guyonan untuk mengisi waktu luang. 

Carolina ingin menunjukkan kemampuannya dalam memasak kue, sebelumnya ia juga mengunggah kegiatan ngecat kursi. 

"Siap untuk proyek sehat masa depan! Toko roti? Wortel, kacang dan kelapa," tulis Carolina dengan emoticon becanda, Jumat 3 April 2020.

Sekadar informasi, Carolina punya pengalaman pahit di Indonesia Masters 2019. Ia harus absen kurang lebih tujuh bulan di semua ajang bulutangkis dunia. Carolina mengalami cedera Anterior Cruciate Ligaments (ACL) saat bertarungan dengan pebulutangkis India, Saina Nehwal di final Indonesia Masters bulan Januari juga.

Kala itu, Carolina baru bermain dengan angka 10-4. Namun gelar juara melayang karena cedera yang dialami.

Selama masa perawatan, pemegang tiga gelar juara dunia dan juara Olimpiade 2016 itu terpaksa berkali-kali harus mengubur mimpinya untuk naik podium juara, lebih dari lima turnamen besar bulutangkis dunia dilaluinya tanpa bisa berlaga.

Mulai All England Open Badminton Championships 2019, Malaysia Open 2019, Singapore Open 2019, Indonesia Open 2019, Thailand Open 2019. Bahkan dia harus merelakan mahkota juara bertahan Japan Open 2019 melayang.

Baca: Pandemi Corona Jadi Momentum Evaluasi Kekalahan Kevin/Marcus

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya