Fakta Mengerikan 12 Pebulutangkis China Sebelum Corona Mengganas
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Mewabahnya Virus Corona masih menjadi pekerjaan rumah (PR) di berbagai negara. Di Indonesia sendiri, pemerintah dan berbagai elemen terus menangani virus COVID-19 tersebut.
Mengganasnya COVID-19 juga berdampak ke bulutangkis dunia. Sederet turnamen ditunda pasca BWF World Tour Super 1000, All England Open 2020 digelar, 11-15 Maret lalu.
Seyogyanya, hari ini tengah dilangsungkan Malaysia Open 2020 di Axiata Arena. Turnamen Super 750 itu harusnya digelar 31 Maret sampai 5 April 2020, namun karena mengganasnya COVID-19 akhirnya batal digelar.
Mengulas soal Malaysia Open, ada fakta menarik yang terjadi di tahun 2019. Pebulutangkis China menggila di turnamen ini.
Sedikitnya, ada 12 pebulutangkis yang tembus partai final. Ganda campuran dan ganda putri dan tunggal putra tersaji partai All Chinese Finals tahun lalu. Seentara itu satu sektor lagi ganda putra juga diisi oleh wakil China.
Partai membara pertama dari ganda campuran, tersaji antara monster bulutangkis dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong vs Wang Yilyu Huang Dongping. Pada final ini Siwei/Yaqiong menyabet gelar juara setelah menang dua game langsung.
Selanjutnya ganda putri, Chen Qingchen/Jia Yifan berhadapan dengan Du Yue/Li Yinhui. Laga dimenangkan Qingchen/Yifan dua game langsung.
Ada juga final membara di sektor tunggal putra. Raja rakasa bulutangkis dunia, Lin Dan berhadapan dengan Chen Long. Pada partai ini Lin Dan menang lewat drama rubbergame.
Final keempat, tersaji antara tunggal putri Taiwan, Tai Tzu Ying kontra Akane Yamaguchi dari Jepang. Tzu Ying menjadi juara setelah menang dua game langsung.
Terakhir, ganda putra China, Li Jinhui/Liu Yuchen sukses meraih gelar juara setelah mengabisi Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dari jepang dua game langsung.
Baca: Olimpiade Tokyo Diundur, PBSI Atur Strategi