Penundaan MotoGP 2020 Bikin Kacau Rencana Rossi Putuskan Masa Depan

Pembalap Monster Yamaha, Valentino Rossi
Sumber :
  • instagram.com/valeyellow46

VIVA – Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, mengakui, virus corona yang membuat MotoGP musim 2020 ditunda telah merusak rencananya untuk memutuskan masa depannya. Rossi saat ini masih belum menentukan masa depannya di MotoGP.

Eks Bos Honda Sebut Marc Marquez dan Bagnaia Bisa Ribut Jika Ducati Lakukan Ini

Sebelumnya, pembalap asal Italia itu, telah mengisyaratkan untuk tidak memperpanjang kontraknya di Yamaha yang akan berakhir tahun ini. Namun, Rossi belum juga menunjukkan tanda-tanda bakal pensiun.

Baca Juga: Sesumbar Quartararo Andai MotoGP Qatar Digelar: Bisa Raih Juara

Marc Marquez yang Sukses Usir Hantu

Selain itu, Yamaha pun telah mengambil keputusan untuk mengontrak Fabio Quartararo sebagai pendamping Maverick Vinales di MotoGP 2021. Makanya, balapan yang tertunda semakin membuat kacau pikiran Rossi dalam menentukan masa depan.

Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi.

Di Tengah Kebangkitan Marc Marquez Jumlah Penonton MotoGP 2024 Pecahkan Rekor

"Ini (virus corona) telah mengacaukan rencana saya. (Penundaan balapan) tampaknya berlangsung lama, karena sejumlah pertandingan sepakbola dan olaharaga lain juga ditunda," kata Rossi, kepada Sky Sports Italia, Jumat 27 Maret 2020.

"Kita harus mengerti kapan kami akan bisa balapan. Jadi, saya pikir akan sulit (untuk memulai musim) sebelum Juli. Mengenai pilihan saya, saya berharap dapat memutuskan apakah akan melanjutkan usai paruh pertama musim ini, tapi sekarang semuanya kacau," ucapnya.

Sementara itu, Rossi angkat bicara terkait bagaimana musim ini akan berjalan ideal setelah banyak seri yang ditangguhkan. Menurutnya, MotoGP 2020 sebaiknya berjalan 13 seri saja, karena sangat tidak mungkin apabila tetap dipaksakan 19 seri.

"Tahun ini, yang penting adalah melakukan sebanyak mungkin balapan. Tidak bisa dikatakan bahwa melakukan 19 balapan adalah hal mendasar, tapi minimum untuk menjadikan ajang ini valid adalah 13 balapan," katanya.

"Mungkin itu akan cukup untuk menjadikannya tetap kompetitif dan mempertahankan format saat ini," ujar pembalap berusia 41 tahun tersebut.

Baca Juga:

COVID-19 Mengganas, Pembukaan MotoGP 2020 Semakin Tidak Jelas?

Mengejutkan, Alasan Jonatan Christie Pilih Olimpiade 2020 Ditunda

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya