Kisah Pilu Pebulutangkis Indonesia Sebelum Corona Makin Mengganas

Jonatan Christie tertunduk usai kalah di final BATC 2020.
Sumber :
  • Instagram: badminton.ina

VIVA – Virus Corona hingga detik ini terus mewabah ke berbagai negara. Hingga saat ini, pemerintah dan berbagai elemen terus berjuang menangani virus Covid-19 tersebut.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Covid-19 juga berimbas ke bulutangkis dunia, sederet turnamen ditunda karena semakin mengganasnya. Terakhir, BWF World Tour Super 1000, All England 2020 dihelat di Birmingham Arena, Inggris 11-15 Mei lalu.

Sederet pebulutangkis Indonesia turun di All England. Namun kisah pilu datang dari pebulutangkis tunggal putra, putri dan ganda putri RI.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Secara mengejutkan, tak ada satupun yang dari tunggal putra dan putri yang meraih gelar, bahkan hanya mampu tembus ke partai kedua saja, atau babak 16 besar.

Partai perdana saja, tiga tunggal putra harus menelan pil pahit. Jonatan Christie menjadi korban pertama. Jojo sapaan akrabnya dihabisi pebulutangkis Malaysia, Lee Zii Jia dua game langsung.

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

Selain Jojo, tunggal putra Indonesia lainnya yang tumbang di partai perdana adalah Tommy Sugiarto. Ia diabisi wakil China, Shi Yuqi lewat drama rubbergame.

Juara Indonesia Masters 2020, Anthony Sinisuka Ginting juga harus gigit jari. Ia dikejutkan dengan amukan wakil Denmark, Rasmus Gemke.

Hanya Shesar Hiren Rhustavito yang mampu melaju ke partai kedua. Ia menghabisi Parupalli Kashyap dari India. Shesar menang setelah Parupalli mengalami cedera aat skor baru 3-0.

Sementara itu, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung memenangkan partai pertama. Ia melumat Yo Jia Min dari Singapura dua game langsung.

Pada babak kedua alias 16 besar, Shesar diamuk Rasmus. Ia dihabisi lewat drama rubbergame, dengan kekalahan itu tunggal putra tak ada yang tersisa.

Begitu juga dengan Gregoria, ia dihabisi Ratu Bulutangkis Taiwan, Tai Tzu Ying dua game langsung.

Sementara itu, ganda putri juga tak jauh beda. Juara Indonesia Masters, Greysia Polii/Apriyani Rahayu justru dipermalukan di partai perdana.

Berhadapan dengan pebulutangkis Korea Selatan, CHang Ye Na/Kim Hye RIn, mereka malah tumbang dua game langsung.

Ganda putri lainnya, Siti Fadia Silva Ramdhanti/Ribka Sugiarto sukses memenangkan partai perdana kontra Doha Hany/Haia Hosny dari Mesir. Fadia/Ribka menang dua game langsung.

Setelah itu, pada partai kedua, Fadia/Ribka harus mengakui ketajaman Lee So Hee/Shin Seung Chan dari Korea. Fadia/Ribka keok dua game langsung.

Untuk ganda putra, penampilan mereka cukup baik. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bertahan hingga semifinal, sementara itu Kevin Sanjaya Sukamuljo kalah di partai final kontra Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.

Baca: Kevin Sanjaya Sukamuljo Bikin Gerakan Perangi Virus Corona


 

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024